Selasa 10 Mar 2020 13:57 WIB

BI: Indeks Penjualan Eceran Terus Melemah

Penurunan indeks penjualan eceran disebabkan penurunan penjualan sandang.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Belanja di warung kelontong.(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja di warung kelontong.(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2020 yang tercatat sebesar 217,5. Nilai tersebut menurun dibandingkan indeks Desember 2019 yang sebesar 235,1.

Dilansir keterangan pers, Selasa (10/3), penurunan indeks tersebut disebabkan penurunan penjualan subkelompok sandang. Selain itu, ada perlambatan pertumbuhan penjualan kelompok suku cadang dan aksesori.

Baca Juga

Secara tahunan, pertumbuhan penjualan eceran Januari 2020 tumbuh sebesar -0,3 persen (yoy), membaik dibandingkan pertumbuhan penjualan eceran tahunan Desember 2019 sebesar -0,5 persen (yoy).

BI memproyeksikan penjualan eceran melemah pada Februari 2020. Hal ini terindikasi dari pertumbuhan IPR Februari 2020 yang diprakirakan tumbuh sebesar -1,9 persen (yoy). Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penjualan subkelompok sandang serta peralatan informasi dan komunikasi.

"Selain itu juga karena perlambatan pertumbuhan penjualan kelompok suku cadang dan aksesori serta makanan, minuman, dan tembakau," kata keterangan BI.

Hasil survei mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran meningkat dalam tiga bulan mendatang (April 2020). Namun, hal tersebut diproyeksikan menurun dalam enam bulan mendatang (Juli 2020).

Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang yang sebesar 165,5 (April 2020), lebih tinggi dibandingkan 160,2 pada bulan sebelumnya, serta IEH 6 bulan yang akan datang yang sebesar 161,8, (Juli 2020), lebih rendah dari 166,0 pada bulan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement