REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Stok masker pada sebagian besar apotek di Cianjur, Jawa Barat kosong, bahkan apotek Kimia Farma yang biasa menjual masker dengan harga normal Rp 1.500 per buah itu, sudah tidak memiliki persediaan sejak dua bulan terakhir.
"Kami sudah mencoba mencari stok masker kemana-mana karena masih tingginya permintaan. Namun, sejak stok kosong kami terpaksa memasang kertas pemberitahuan di pintu masuk apotek," kata Apoteker Kimia Farma Siti Rosita kepada wartawan, Senin (9/3).
Kosongnya stok masker dan cairan pembersih tangan, membuatnya memfokuskan sosialisasi terkait penggunaan masker yang tepat sasaran. Masker sebaiknya untuk warga yang sakit.
"Selama ini tingginya pemakaian masker untuk warga yang sehat, sebenarnya masker itu digunakan untuk yang sakit agar tidak menularkan penyakit yang diderita pada yang sehat. Kalau sudah ada stok, kami akan beritahukan pada warga," katanya.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto langsung melakukan sidak ke sejumlah apotek untuk memastikan stok masker yang dilaporkan kosong di sebagian besar apotek. Meskipun, menurutnya, satu pekan yang lalu ia masih menemukan masker yang dijual di apotek di wilayah perkotaan.
"Baru satu pekan ini stok masker kosong karena dalam sidak sebelumnya kami masih mendapati apotek yang menjual masker, meskipun stok mereka hanya tinggal beberapa belas buah," katanya.
Juang akan mengupayakan berbagai langkah agar stok masker kembali ada di apotek di Cianjur berkoordinasi dengan berbagai pihak. Namun, keberadaan masker tidak menjamin pemakai sehat dan tidak tertular penyakit.
"Kami mengimbau warga menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan masker seharusnya untuk yang sakit, ketersediaannya harus ada untuk mereka yang sakit," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini, tidak ada pembelian masker secara besar-besaran yang dilakukan warga. Sebagian kecil membeli untuk antisipasi dan hingga saat ini, ia belum menemukan adanya penimbunan masker.