REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan meminta tim pendukung yang turut memantau kondisi WNI ABK kapal Dream World di Pulau Sebaru agar melakukan isolasi diri sendiri atau self isolated. Isolasi dilakukan setelah tim selesai melaksanakan misi mereka.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, tim pendukung ini terdiri tim kesehatan yang sebanyak 35 orang. Mereka adalah dokter, perawat, tenaga sanitarian, dan juga 40 tenaga kesehatan dari TNI.
"Maka mereka pun setelah selesai melaksanakan misi ini mereka juga self isolated. Saya minta mereka juga self monitoring karena mereka tenaga kesehatan harus bisa monitor dirinya sendiri," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3).
Saat ini, observasi terhadap WNI ABK kapal Dream World telah memasuki hari ke-11. Observasi pun akan dilakukan hingga hari ke-14. Menurut Yurianto, Kementerian Kesehatan juga memberikan edukasi terhadap para WNI ABK kapal Dream World.
Meskipun mereka dinyatakan negatif dari virus corona, pemerintah juga meminta agar nantinya mereka melakukan pembatasan aktivitas di masing-masing rumahnya selama 14 hari. Selain itu, mereka juga direkomendasikan agar menggunakan masker, menjaga kondisi tubuh, dan asupan gizi.
Setelah nantinya WNI ABK tersebut dipulangkan, Yurianto menyebut, secara periodik petugas kesehatan di masing-masing wilayah akan melakukan pengecekan kesehatan. "Kalau 14 hari mengalami sakit. Dengan gejala Covid-19 supaya segera mengakses layanan kesehatan terdekat agar cepat direspons. Karena belum tentu keluhan panas dimaknai dengan Covid-19, belum tentu batuk Covid. Tapi waspada penting," ujar dia.
Yurianto juga memastikan, tempat yang digunakan untuk melakukan pemantauan WNI ABK di Pulau Sebaru telah dilakukan disinfeksi dan memastikan tak ada sampah medis ataupun sampah domestik yang tertinggal. "Limbah itu masker, APD petugas, sarung tangan. Kita pastikan tidak ada yang tersisa. Semuanya sudah dibakar," ujar Yurianto.