Senin 09 Mar 2020 14:25 WIB

Ini Langkah Pemda Papua Antisipasi Wabah Covid-19

Papua menetapkan tiga RSUD rujukan untuk tangani pasien wabah Covid-19

Petugas Karantina Kesehatan mengamati layar monitor alat pendeteksi suhu badan saat memeriksa sejumlah wisatawan asal China yang baru mendarat di bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat
Foto: ANTARA FOTO
Petugas Karantina Kesehatan mengamati layar monitor alat pendeteksi suhu badan saat memeriksa sejumlah wisatawan asal China yang baru mendarat di bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Jajaran lintas satuan organisasi di lingkungan pemerintah melalui Dinas Kesehatan Papua melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19).

"Kami dari Dinas Kesehatan Papua sudah bekerja sama dengan seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di wilayah ini telah meningkatkan pemeriksaan suhu badan penumpang yang tiba di bandara," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  drAaron Rumainum, Senin (9/3). KKP Biak sudah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Bandar Udara Biak. Bahkan, pemeriksaan suhu badan juga telah dilakukan petugas kesehatan terhadap penumpang angkutan kapal di pelabuhan.

Tidak saja penumpang dari dalam negeri, KKP Biak, menangani 14 mahasiswa Papua dari China via di Bandara Soekarno Jakarta dan terbang ke Biak."Kini 14 mahasiswa itu dalam kondisi sehat walafiat. Kami dari Dinkes juga juga melibatkan lintas sektor untuk penanganan virus Corona. Di tingkat provinsi, mengundang seluruh rumah sakit dan KKP di Papua," ujarnya.

KKP Jayapura juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap turis-turis yang datang melalui Pelabuhan Jayapura dan Bandar Udara Sentani. Aaron mengatakan, KKP Supiori juga sudah bekerja sama dengan RSUD Supiori, Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor untuk pencegahan virus Corona.

Ia menambahkan, Dinkes Papua juga sudah bekerja sama dengan KKP, Dinkes Kota Jayapura, Puskesmas Jayapura Utara, dan Imigrasi Jayapura untuk memeriksa dua warga China yang ditahan di Imigrasi Jayapura."Dua warga China ini bekerja di PLTU Holtekamdan sudah lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Tiga RSUD rujukan

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Papua dokter Silwanus Sumule mengatakan langkah-langkah teknis untuk penanganan wabah ini sudah dilakukan. Ia menyebut, Kementerian Kesehatan menetapkan tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) di Provinsi Papua untuk menjadi rujukan penanganan terhadap COVID-19.

Ketiga rumah sakit rujukan itu adalah RSUD Jayapura, RSUD Merauke, dan RSUD Nabire.

Tiga rumah sakit ini ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk penanganan wabah penyakit ini."Peralatan di tiga rumah sakit ini telah kita siapkan, ruang ICU, ruang isolasi, dan dukungan obat-obatan," kata Silwanus.

Dinas Kesehatan di Provinsi Papua juga menyiapkan masker yang siap dibagikan jika dibutuhkan oleh warga. Meskipun tiga rumah sakit di Papua sudah ditetapkan, upaya pencegahan dinilai lebih efektif seperti mencuci tangan, makanan yang dimasak matang, berolahraga dan makan makanan yang bergizi.

"Kalau batuk-batuk, kesulitan bernafas, demam tinggi dan orang lalu kontak dengan orang yang sama, kami menyarankan untuk segera mencari layanan kesehatan sebagai upaya pencegahan," katanya.

Sidak penjualan masker

Wakil Walikota Jayapura H.Rustan Saru bersama instansi terkait melakukan inspeksi mendadak ke beberapa apotek dan distributor alat kesehatan.

Wakil Walikota Rustan Saru menyatakan, apotek dan distributor obat-obatan tidak dibenarkan menimbun masker karena menjadi kebutuhan banyak warga sejak kasus Corona merebak di Indonesia.

Sesuai instruksi Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tommy Manno, menurut Wakil Wali Kota Rustan Saru, Pemkot Jayapura akan menindak tegas apotek dan distributor obat-obatan yang terbukti menimbun masker di saat kebutuhan masyarakat meningkat.

"Sanksi bagi apotek yang terbukti menimbun masker maka izin usaha akan dicabut," katanya.

Sejumlah apotek dan distributor obat-obatan di Kota Jayapura masih mempunyai stok masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga jual bervariasi dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per lembar dan Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu per pak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement