Senin 09 Mar 2020 13:06 WIB

Tempat Observasi dan Isolasi Corona di Batam Dikebut 3 Pekan

Bukan hanya Corona melainkan berbagai penyakit menukar lainnya, seperti flu burung.

Personel Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam memeriksa salah satu bangunan yang berada di kawasan wisata Ex Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (5/3/2020).
Foto: Antara/MN Kanwa
Personel Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam memeriksa salah satu bangunan yang berada di kawasan wisata Ex Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (5/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan rencana pembangunan di bekas Kamp Vietnam bukan untuk rumah sakit, melainkan tempat observasi dan isolasi pasien dengan penyakit menular. Gedung lama itu akan difungsikan sebagai bangunan pendukung kegiatan isolasi dan observasi seperti dapur, ruang mencuci, dan perkantoran.

"Kita siapkan tempat observasi, bukan rumah sakit," kata Menteri usai melihat kesiapan lahan di bekas Kamp Vietnam Pulau Galang Kota Batam Kepulauan Riau, Senin (9/3).

Pemerintah akan merenovasi gedung yang dulunya difungsikan sebagai rumah sakit untuk pengungsi asal Vietnam. Bangunan rumah sakit itu didirikan oleh PBB.

Ia mengatakan bekas penampungan pengungsi asal Vietnam sejak tahun 1980 itu akan digunakan untuk untuk tempat observasi dan isolasi, dan itu pun bukan hanya Corona atau Covid-19, melainkan berbagai penyakit menukar lainnya, seperti flu burung dan lainnya.

Selain merenovasi rumah sakit lama, PUPR juga akan membangun dua gedung baru untuk lokasi observasi dan isolasi. Saat ini pembangunan 2 gedung baru sudah memasuki land clearing. Rencananya, dua bangunan itu dibangun dengan modular.

Menteri juga memastikan sambungan air dan listrik ke lokasi tersebut. Air akan dialirkan dari Dam Monggak di Pulau Rempang, berjarak beberapa kilometerdari lokasi bekas Kamp Vietnam serta listrik akan dialirkan oleh Bright PLN Batam.

Ia berharap pembangunan fasilitas observasi dan isolasi selesai dalam waktu 3 pekan, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement