REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengimbau, warga Karawang untuk mewaspadai penyakit demam berdarah (DBD) saat ini. Pasalnya wilayah Karawang beberapa hari lalu terendam banjir akibat curah hujan ya g tinggi.
Cellica mengatakan nyamuk aedes aegypti kerap berkembang biak di genangan air yang marak ditemukan usai banjir. Karenanya, harus diwaspadai kerawanan terjangkitnya DBD oleh masyarakat.
“Jangan dianggap enteng juga. Seperti diketahui setelah banjir kemarin itu banyak genangan air. Tentunya menjngkatkan risiko penyebaran pemyakit salah satunya demam berdarag,” kata Cellica dalam siaran persnya, Ahad (8/3).
Dinas Kesehatan Karawang juga telah mengeluarkan surat edaran melalui puskesmas untuk melalukan sosialisasi waspasa DBD. Puskesmas juga akan memggerakan kembali satu rumah satu pemantau jentik (jumantik) secara berkala kelada masyarakat.
“Dimana pengawasan jentik nyamuk dilakukan langsung oleh keluarga. Setiap satu keluarga harus memlilim pengawas jumantik,” kata Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Pemyakit (P2P) Yayuk Sri Rahayu.
Dia mengatakan, masyarakat juga didorong untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus secara serentak. Di antaranya menguras bak mandi minimal lima hari sekali, menutup penampungan atau bak air, mengubur barang yang berpotensi menjadi sarang nuamuk berjentik, juga membersihkan lingkungan termasuk tempat-tempat yang bisa menampung air.
“Talang-talang juga harus dibersihkan dan dipastikan air mengakir dan menanam tanaman anti nyamuk,” ucapnya.
Yahuk menyebutkan pada 2019 lalu terdapat 199 kasus DBD di Karawang. Satu orang meninggal pada tahun 2019 akibat penyakit tersebut.