Senin 09 Mar 2020 03:19 WIB

BPBD Bantul dan Pemerintah Desa Siapkan Tempat Pengungsian

BPBD mengimbau warga Bantul yang tinggal di rawan banjir tingkatkan kewaspadaan.

Cuaca Ekstrem/Ilustrasi
Foto: bmkg.go.id
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berkoordinasi dengan seluruh pemerintah desa untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian. Tempat pengungsian tersebut digunakan apabila masyarakat membutuhkan manakala kondisi cuaca ekstrem.

"Kalau tempat pengungsian itu sudah kita sepakati dengan seluruh pemerintah desa. Mana kala terjadi cuaca ekstrem danmasyarakat terpaksa harus mengungsi, makatempat-tempat fasilitas umum yang memadai sudah siap untuk pengungsian," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Ahad (8/3).

Menurut dia, penyiapan tempat-tempat pengungsian tersebut menyusul adanya kejadian-kejadian seperti banjir yang menggenangi permukiman akibat luapan sungai dampak cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari lalu.

Dwi mengatakan pemerintah tidak mendirikan tempat pengungsian atau tenda khusus untuk menampung sementara warga yang terdampak bencana, melainkan menyiapkannya pada fasilitas umum seperti mushala atau tempat ibadah, balai desa maupun sekolah-sekolah sebab sarananya sudah memadai.

"Kalau kita mendirikan tenda khusus itu infrastruktur yang kita siapkan banyak, tidak hanya tenda saja, namun juga fasilitas MCK dan sebagainya. Tapi kalau di mushala, balai desa, sekolah itu kan sudah ada infrastruktur yang lain, sehingga tidak perlu menyiapkan secara khusus infrastruktur untuk melayani masyarakat," katanya.

Dia juga mengatakan cuaca ekstrem berdasarkan dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih berpotensi terjadi, karena itu, BPBD mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Bantul yang tinggal di rawan banjir harus meningkatkan kewaspadaan.

"Bahwa Bantul berada posisi di hilir, mau tidak mau, suka tidak suka, kalau di Sleman hujan, kota (Yogyakarta) hujan apalagi Bantul hujan semua air 'lari' ke Bantul, sehingga terutama yang tinggal di bantaran sungai harap terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.

Dwi mengatakan, tanda-tanda akan kejadian luapan air sungai di wilayah Bantul bisa diketahui apabila daerah utara hujan deras, sehingga sebelum sampai ke daerah hilir, masyarakat bisa bersiap melakukan evakuasi mandiri.

"Tanda-tanda sudah ada karena durasi waktu air dari utara ke selatan itu dua sampai tiga jam, jadi masih ada waktu untuk kita bersiap-siap menyelematkan diri maupun harta benda kita, kalau itu memang terjadi banjir," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement