REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kerugian akibat bencana alam banjir yang berlangsung selama sekitar sepekan di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk sementara mencapai Rp 45 miliar. Namun, pemerintah setempat belum menetapkan angka pasti dari kerugian bencana banjir.
"Sebenarnya masih dilakukan penghitungan. Tapi untuk sementara, kerugian banjir sudah mencapai Rp 45 miliar," kata Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Jumat (6/3).
Angka kerugian akibat banjir tersebut baru hitung-hitungan kerugian infrastruktur yang terendam, fasilitas publik, fasilitas pendidikan, dan fasilitas agama. Belum lagi ditambah kerugian ribuan hektare sawah yang terendam serta tambak ikan yang terendam.
"Dipastikan angka kerugian itu masih bisa bertambah. Karena akan ditambah dengan jumlah kerugian sawah dan tambak yang terendam," kata dia.
Acep menyampaikan, saat ini banjir di Karawang sudah surut. Hanya tersisa dua kecamatan yang masih dilanda banjir, yakni Kecamatan Telukjambe Barat dan Kecamatan Pakisjaya. Untuk di daerah yang sudah surut, kata dia, Pemkab Karawang akan membantu pembersihan rumah warga dengan menurunkan 50 unit mesin cuci steam.
"Kami juga akan membantu fasilitas sarana ibadah yang dilanda banjir," katanya.
Untuk penanganan banjir jangka panjang, Acep menyampaikan akan dilakukan perbaikan ekosistem dari hulu ke hilir. Tapi untuk penanganan jangka panjang akan diatur lebih lanjut oleh Pemprov Jawa Barat, karena itu dilakukan di sejumlah kabupaten.