Kamis 05 Mar 2020 23:59 WIB

BI Jatim Siap Blusukan untuk Perluas Penggunaan QRIS

BI akan fokus ajak usaha kecil menggunakan QRIS

 Sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS). BI Jawa Timur akan fokus ajak usaha kecil menggunakan QRIS
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sistem pembayaran Quick Response Indonesia Standard (QRIS). BI Jawa Timur akan fokus ajak usaha kecil menggunakan QRIS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Jawa Timur siap melakukan blusukan atau masuk ke kampung dan gang-gang kecil untuk mendorong perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai barkode resmi dari Bank Indonesia ke sejumlah usaha kecil.

Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Jawa Timur, Imam Subarkah di Surabaya, Kamis mengatakan blusukan dilakukan karena potensi usaha kecil dan menengah di sejumlah wilayah sangat besar, namun penggunaan QRIS masih minim.

"Kami melihat potensi merchant di Indonesia sangat besar, sekitar 60 juta, dan kami tahun ini targetkan bisa menggandeng 5 persen dari potensi itu. Sungguh peluang yang sangat besar," kata Imam kepada wartawan dalam acara bincang media.

Oleh karena itu, kata dia, BI Jawa Timur akan melakukan roadshow ke berbagai tempat yang bisa menjadi potensi penggunaan QRIS, misalnya, ke pasar tradisional, pasar modern, kampus hingga tempat Ibadah dan yayasan-yayasan sosial.

BI Jatim, juga akan menggenjot para pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk menjadi merchant aktif di QRIS ini.

"Pokoknya kami akan blusukan ke mana-mana. Ke pasar, kantin kampus, sekolah, bahkan tempat ibadah. Agar program ini bisa berjalan maksimal sesuai target yang ditetapkan," tuturnya.

Sementara itu, BI Jatim dalam sepekan ini juga akan menggelar Pekan QRIS Nasional serentak di seluruh kantor perwakilan BI di Indonesia mulai pekan depan.

"Di ajang ini, pokoknya kami target penambahan merchant sebanyak-banyaknya, dan Pekan QRIS ini kami buat untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran yang diluncurkan pada awal Januari 2020 itu," ujarnya.

Imam mengatakan, penggunaan QRIS dilakukan melalui tiga tahapan, pertama kepedulian masyarakat terhadap QRIS, kedua penggunaan dan ketiga ke arah kualitas.

"Saat ini kami masih dalam tahap penggunaan. Karenanya kita akan terus maksimalkan agar bisa dikenal masyarakat luas," tuturnya.

Berdasarkan catatan BI, sampai saat ini sudah ada 28 lembaga penyelenggara yang tergabung, dan terdiri dari 19 bank dan 9 nonbank, sedangkan untuk merchant sudah ada 2,79 juta yang sudah tergabung di seluruh Indonesia, dan di Jawa Timur ada 333 ribu, serta Surabaya 114 ribu merchant QRIS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement