REPUBLIKA.CO.ID, AMBON— Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease memebenarkan adanya seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Pattimura Ambon ditemukan meninggal karena gantung diri di kamar kos-kosan.
"Korban diketahui bernama Bastian Ayausedubun (23) yang selama ini menetap di kamar kos Salamena Desa Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon dan berusaha mengakhiri hidupnya pada Rabu (4/3) sekitar pukul 23:50 WIT," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy, di Ambon, Kamis (5/3).
Menurut Julkisno, rekan sekamar korban yang pertama kali melihatnya berusaha melakukan upaya penyelamatan dan mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara namun korban akhirnya meninggal dunia akibat luka jerat di bagian leher.
Berdasarkan keterangan saksi Yisai Marbaitubun (33) yang merupakan rekan sekamar kos dengan korban, sekitar pukul 18:30 WIT keduanya sama-sama masih di dalam kamar dan selang beberapa saat kemudian korban pergi untuk mandi, setelah itu saksi pergi keluar dari kamar kos.
Pada pukul 23:30 WIT saksi Marfin Toisuta (23) mendatangi saksi Yisai dengan maksud meminjam uang sehingga mereka berniat kembali ke kamar kos untuk mengambil kartu anjungan tunai mandiri.
Namun kamar kos sudah dalam posisi terkunci, lalu saksi Marfin membuka kain gorden dari bagian jendela untuk melihat ke dalam dan dia langsung terkejut melihat korban dalam posisi berlutut badan menghadap keluar kamar.
"Marvin langsung berteriak 'Abas' (korban) gantung diri sehingga saksi Yisai bergegas membuka satu kaca jendela nako dan memasukan tangan ke dalam kamar guna membuka gerendel pintu," jelas Julkisno.
Ketika pintu kamar terbuka hanya sebagian, terlihat tali yang diikat di atas pintu kemudian saksi langsung menyuruh tetangga kos bernama Vigor mengambil pisau kemudian memotong tali dimaksud dari luar lalu setelah itu korban terjatuh.
Kemudian setelah itu ketiga saksi masuk ke dalam kamar dan langsung mengangkat korban dan membawanya menuju Rumah Sakit Bhayangkara, namun sesampainya di rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Dari pengumpulan bahan dan keterangan di lapangan, motif korban mengakhiri hidupnya karena masalah asmara, namun beredar berita di media sosial kalau korban nekad menggantungkan dirinya karena persoalan lain.