REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pencarian korban hilang yang diduga tertimbun longsor di Desa Santaramekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, masih nihil hingga hari ketujuh pencarian atau Kamis (5/3). Kantor SAR Bandung menetapkan untuk menghentikan proses pencarian.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) SAR, pencarian korban hilang dihentikan setelah tujuh hari. Namun operasi tetap dilanjutkan dengan pemantauan siaga.
"Hingga pukul 18.00 WIB, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian korban atas nama Didi (63 tahun) sesuai rencana operasi dengan hasil pencarian masih nihil," kata dia, Kamis (5/3).
Tim SAR gabungan juga telah melakukan evaluasi bersama usai pencarian hari ketujuh. Dengan mempertimbangkaan kondisi teknis di lapangan bahwa panjang longsoran mencapai 4 Km dengan kedalaman 10-15 meter, operasi pencarian sepakat untuk dihentikan.
Menurut Deden, keluarga korban juga telah menyatakan keikhlasannya. "Selanjutnya seluruh potensi SAR yang terlibat dikembalikan kekesatuan masing-masing," kata dia.
Adapun Unsur SAR yang berada di lapangan yaitu lima personel Pos SAR Tasikmalaya, 10 personel BPBD Kota Tasikmalaya, lima personel TNI AU Lanud Wiriadinata, lima personel Tagana Kabupaten Tasikmalaya, 15 personel BPBD Kabupaten Tasikmalaya, 15 personel SAR Brimob Garut,10 personel Polres Tasikmalaya Kota, dan lima personel Kodim 0612/Tasikmalaya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (28/2), menyebabkan seorang warga dilaporkan hilang diduga tertimbun longsor. Korban diketahui bernama Didi, warga Desa Idrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan keterangan saksi, korban sedang memperbaiki saluran irigasi ketika kejadian bencana.