REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Tasikmalaya Kota telah membuat tim untuk mengawasi ketersediaan sejumlah komoditas di wilayah terkait dengan kepanikan masyarakat akan virus corona baru. Tim itu akan melakukan pemantauan mengantisipasi adanya penimbunan barang oleh sejumlah pihak untuk mencari keuntungan pribadi.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dengan adanya kasus virus corona di Indonesia. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, apalagi sampai menimbun kebutuhan logistik, kebutuhan pokok, masker, atau alat kesehatan lainnya.
"Kita akan tindak seiapapun orangnya yang menimbun kebutuhan itu," kata dia, Kamis (5/3).
Ia mengatakan, timnya sudah bergerak untuk melakukan pengawasan di lapangan. Polisi, kata dia, akan terus memonitor kondusivitas masyarakat Tasikmalaya.
Anom juga meminta masyarakat tidak menimbulkan keresahan terkait virus corona. Apalagi, sampai membuat atau menyebarkan informasi hoaks. Jika ada yang menyebarkan hoaks, polisi tak segan untuk melakukan tindakan.
"Saya pikir ini situasi yang mengharuskan kita bertindak bijak. Kita ikuti anjuran instansi pemeringah yang kompeten. Tidak perlu menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah beberapa kali melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait virus corona. Hal itu dilakukan agar warga tetap tenang dan tak panik berlebihan.
"Kita beri pemahaman itu (virus corona) bisa diantisipasi dengan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), menjaga kesehatan, dan jangan panik. Insyaallah tasik masih aman," kata dia.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan juga akan terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, melalui puskesmas dan posyandu. Dengan begitu, masyarakat di level bawah pun dapat mendapatkan informasi yang memadai.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga akan membentuk Crisis Center virus corona, yang akan diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi dari berbagai instansi. "Rencana langsung dipimpin Wli Kota dan melibatkan instansi terkait seperti TNI, Polri, dan IDI. Jadi setiap informasi yang beredar bisa langsung tekonfirmasi. Hoaks juga bisa diminimalisir," kata dia.