Kamis 05 Mar 2020 21:31 WIB

Penjualan Jamu Meningkat Tajam di Tengah Kasus Virus Corona

Penjualan beberapa produk jamu disebut naik signifikan .

Rep: Iit Septiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perajin jamu menuangkan jamu cair berbahan rempah-rempah ke dalam botol di industri rumahan jamu tradisional. Ilustrasi
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Perajin jamu menuangkan jamu cair berbahan rempah-rempah ke dalam botol di industri rumahan jamu tradisional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temuan kasus corona jenis baru di Indonesia mendorong masyarakat melakukan sejumlah upaya mencegah penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan mengonsumsi jamu atau ramuan herbal.

Hal itu membuat penjualan jamu meningkat. Termasuk rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan lainnya.

Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penjualan beberapa produknya naik signifikan. "Terutama produk sari kunyit, temulawak, dan wedang jahe. Kita kan punya produk-produk tersebut salah satunya Jahe Wangi," ujar dia kepada Republika pada Kamis, (5/3).

Peningkatan tajam penjualan, lanjutnya, terjadi selama seminggu terakhir. "Sejak saat wabah corona meluas, orang minum ini untuk mencegah corona dan membuat daya tahan tubuh membaik," tutur Irwan.

Hanya saja, dirinya mengaku belum menghitung berapa total kenaikannya. Sementara, perusahaan menargetkan, penjualan bisa meningkat hingga 15 persen pada 2020.

Ia memprediksi, ke depannya, peningkatan penjualan tidak akan setajam sekarang terutama jika wabah corona berangsur menghilang.

"Tapi sekarang masyarakat semakin mengenal obat-obat dari alam, yang sebenarnya ada sejak dulu dan secara pengalaman minum kunyit dan temulawak. Kesadaran mereka semakin bertambah," ujarnya.

Pekan ini Presiden Joko Widodo menyatakan, virus corona sudah masuk ke Tanah Air. Dua pasien dinyatakan positif corona berasal dari Depok, Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement