Jumat 06 Mar 2020 04:03 WIB

Tiga Ulama Inggris Datang ke Jabar Pelajari Kerukunan Umat

Mereka akan ikut berdakwah di lima pesantren yang berada di Jawa Barat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah ustaz program English for Ulama Batch I menyampaikan pengalamannya saat berdakwah di luar negeri pada acara Penyambutan Peserta Batch I dan Penutupan Pelatihan Batch II English for Ulama, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah ustaz program English for Ulama Batch I menyampaikan pengalamannya saat berdakwah di luar negeri pada acara Penyambutan Peserta Batch I dan Penutupan Pelatihan Batch II English for Ulama, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga ulama asal Inggris berkunjung ke Indonesia untuk melihat langsung potret kerukunan masyarakat Jawa Barat. Kedatangan ketiganya sebagai bentuk dari kunjungan balasan pelaksanaan Program English for Ulama yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat.

Mereka adalah Paul S. Amstrong dan Mohammed Abbasi dari Association of British Muslims, serta Adnan Sohail dari Minaj Welfare Foundation. Sebelumnya, lima ulama Jawa Barat telah berangkat ke sejumlah kota di Eropa, seperti London, Bristol, Glasgow, Manchester, dan Birmingham, untuk berdakwah soal keindahan Islam Indonesia.

"Melalui program English for Ulama, Gubernur Jawa Barat ingin menunjukkan wajah Islam di Jawa Barat itu moderat, toleran, rukun. Sebagai upaya merespon atas kunjungan lima ulama Jabar ke Eropa, pihak pemerintah Inggris melakukan kunjungan balasan," ujar Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Ulfiah, dikutip di laman resmi Kemenag, Kamis (5/3).

Kampus UIN SGD Bandung mendapatkan kesempatan dikunjungi dan melakukan diskusi dengan tiga ulama tersebut. Diskusi ini digelar atas kerjasama kampus UIN SGD Bandung dengan Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Jabar (Yanbangsos) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan British Coucil. Berlaku sebagai moderator yakni Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN SDG Bandung, Ahmad Ali Nurdin.

Menurut Ulfiah, kunjungan tiga ulama Inggris ini harus dijadikan sebagai usaha meningkatkan kualitas mutu dan perguruan tinggi Islam.

Kunjungan ini juga bisa meningkatkan kerjasama yang setelahnya ditindak lanjuti dengan program-program yang bermanfaat untuk mengenalkan lebih jauh tentang Islam Indonesia. Khususnya di Jawa Barat yang ramah, rukun, tidak melakukan kekerasan.

"Semoga kedatangan tiga ulama ini membawa berkah untuk kita semua dalam menghadirkan wajah Islam Indonesia yang moderat," lanjut Ulfiah.

Kepala Biro Yanbangsos, Ida Wahida Hidayati, menuturkan, ketiga ulama Inggris ini akan berada di Jawa Barat sampai 9 Maret 2020. Mereka akan ikut berdakwah di lima pesantren yang berada di Jawa Barat, antara lain di Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut dan Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, kedatangan mereka ke Jawa Barat untuk melihat dan mempelajari kerukunan umat beragama dan akan menceritakannya pada komunitas muslim di Inggris. Di antaranya komunitas mualaf, komunitas Inggris keturunan Bangladesh, komunitas Inggris keturunan Pakistan, komunitas Inggris keturunan India, dan Komunitas Inggris keturunan Arab. 

Kedatangan para ulama dari Inggris ini juga menjadi salah satu bahan evaluasi Pemprov Jabar untuk program english for Ulama.

"Mereka memberikan hasil evaluasi ketika ulama kita datang ke sana. Mereka memberikan sebaiknya dicampur ulamanya, jangan hanya yang muda saja tapi dengan yang senior. Tapi kendalanya, ulama senior kita itu banyak yang kurang paham bahasa Inggris. Nanti kita cari jalan tengah," ujar Ida Wahida.

Untuk tahun ini, program English for Ulama akan kembali dilanjutkan. Rencananya, 20 ulama akan dikirimkan ke tiga negara yakni Inggris, Amerika, dan Australia. 

Mohammed Abbasi, salah satu ulama Inggris mengajak civitas akademika UIN SGD Bandung dan peserta diskusi untuk belajar dan memperdalam ajaran Islam tentang cinta dan perdamaian.

“Mari kita kenalkan Islam yang baik, seperti cahaya yang menyinari kehidupan kita. Dengan mengenal, mengetahui Islam yang mengajarkan arti pentingnya cinta, perdamaian. Setelah pulang dari sini, kita akan menyebarkan Islam di Jawa Barat yang cinta perdamain,” ucapnya.       

Diskusi antar umat beragama bersama tiga ulama Inggris ini dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik, Rosihon Anwar, Kepala Biro AUPK, Ahmad Luthfi,  perwakilan organisasi kemasyarakatan NU, Muhammadiyah, Persis, MUI, PUI dan alumni program English for Ulama angkatan pertama.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement