Kamis 05 Mar 2020 14:43 WIB

76 Tenaga Medis yang Interaksi dengan Pasien Corona Dipantau

Mengutip Menkes, Kadinas Kesehatan Depok berpendapat mereka sebaiknya tetap kerja.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Teguh Firmansyah
Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/Putra M Akbar
Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 76 tenaga medis rumah sakit di Kota Depok, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan dilakukan pascapara tenaga medis tersebut melakukan kontak dengan dua pasien positif virus Corona.

Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono di Balai Kota Depok, Kamis (5/3). "Mereka masih diawasi dan masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratorium. Kalau nanti ternyata mereka ada yang teridikasi kami akan konsultasikan ke pihak rumah sakit yang lebih tinggi dan berwenang seperti Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta," jelas Hardiono.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes).Kota Depok, Novarita menambahkan pihaknya masih melakukan observasi atau pemantauan terhadap puluhan tenaga medis tersebut. "Ada lima orang yang mengalami batuk dan pilek, tetapi ini kan belum tentu karena terinfeksi Corona, maka harus di cek ke laboratorium terlebih dahulu. Kalau soal, mereka sudah bisa beraktifitas atau belum itu kembali kepada kebijakan pihak rumah sakit," ungkapnya.

Dia mengutarakan, berdasarkan pemaparan Menteri Kesehatan (Menkes), pegawai rumah sakit tersebut lebih baik bekerja seperti biasa. Apabila dirumahkan, bahkan sampai diisolasi dipastikan mengganggu psikologis.

"Anjuran dari kami sebaiknya sesuai arahan dari bapak menteri, mereka harus tetap bekerja agar psikologis mereka mereka tidak tertekan. Yang terpenting, ketika ada gejala segera ditangani," tutur Novarita.

Novarita menjelaskan, infeksi virus bisa sembuh sendiri dan angka kematiannya juga kecil dibandingkan dengan penyakit difteri. Sehingga diharapkan, seluruh masyarakat tidak perlu khawatir. Tetapi yang perlu diwaspadai adalah ketahanan tubuh dan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).

"Memang bisa sembuh sendiri, infeksi virus kan sifatnya begitu. Terpenting jaga kesehatan tubuh, virus akan mudah masuk ketika kita dalam kondisi tidak fit," jelasnya.

Menurut Novarita, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menyiapkan RSUD Kota Depok menjadi rumah sakit satelit yang menerima seluruh laporan masyarakat mengenai gejala-gejala virus Corona. "Jadi bagi mereka, yang sudah merasakan gejala awal sepeti batuk, bersin, pilek, dan flu bisa langsung datang ke RSUD Kota Depok," terangnya.

Pihak manajemen rumah sakit yang meliburkan puluhan tenaga medis tersebut belum memberikan keterangan resmi. Pantauan Republika.co.id, aktivitas rumah sakit yang sempat merawat dua pasien positif corona tersebut berjalan seperti biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement