REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Dinas Perhubungan Provinsi Kep Bangka Belitung mendorong para lulusan SMA/SMK untuk menjadi taruna Perguruan Tinggi Perhubungan (PTP)
"Kita harapkan banyak lulusan SLTA dari Bangka Belitung yang menempuh pendidikan lanjutan di Perguruan Tinggi Perhubungan (PTP). Oleh sebab itu, diadakan sosialisasi Seleksi Penerimaan Calon Taruna atau Sipencatar karena kita membutuhkan SDM perhubungan yang andal," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kep Babel, Zanuari Anizar, seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel, Rabu (4/3).
Sebagai provinsi kepulauan, Kep Bangka Belitung sangat membutuhkan SDM andal di sektor transportasi. Hal itu dapat berdampak pada peningkatan pelayanan dan produktivitas yang akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, lulusan SMA/SMK dapat memanfaatkan peluang dengan mengikuti Sipencatar.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berupaya mewujudkan SDM unggul melalui pendidikan dan pelatihan di Perguruan Tinggi Perhubungan. Apalagi, sektor transportasi sangat membutuhkan kemampuan sumber daya manusia andal dan disiplin karena menyangkut keselamatan maupun keamanan manusia. "Sosialisasi Sipencatar Kemenhub ini sekaligus membuka wawasan siswa SLTA, selain juga untuk menyaring SDM Taruna Perhubungan yang aandal dan unggul," katanya.
Zanuari berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan. Apabila jumlah siswa yang mendaftarkan diri sebagai peserta seleksi mencukupi, seleksi disarankan dapat dilaksanakan di Kep Bangka Belitung.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan menggelar sosialisasi Sipencatar Perguruan Tinggi Perhubungan di Swissbel Hotel, Pangkalpinang, Selasa (3/3). Kegiatan ini diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari siswa SMA/SMK Kep Bangka Belitung.
Wakil Direktur II Politeknik Penerbangan Indonesia, Bambang Wijaya, mengatakan, sosialisasi dibutuhkan guna mengenalkan keberadaan Perguruan Tinggi Perhubungan sekaligus tata cara penerimaan siswa calon taruna kepada lulusan SMA/SMK.
"Melalui sosialisasi ini, kita harap semakin banyak masyarakat mengetahui keberadaan Perguruan Tinggi Perhubungan dan semakin banyak pula siswa yang mengikuti pendidikan ini," ungkap Bambang dalam sambutannya.
Menurut dia, dunia transportasi nasional hingga saat ini masih dihadapkan dengan permasalahan moda transportasi. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas maupun kemacetan belum diimbangi dengan adanya peningkatan pelayanan yang signifikan.
Melalui Sipencatar, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub memberikan kesempatan bagi putra-putri Indonesia mengikuti pendidikan menjadi taruna-taruni transportasi, melalui Sipencatar setiap tahun.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Transportasi ini digelar di 27 lembaga diklat, 22 UPT, 4 pusat pengembangan SDM, pusat pendidikan tinggi, sekolah tinggi, sekolah teknik, dan balai pendidikan. Terdapat berbagi pilihan program pendidikan darat, laut, dan udara. Selain itu, ada 65 program studi yang dilaksanakan.
Setiap tahun pihaknya menerima taruna baru yang dilaksanakan dengan dua pola, yakni pembibitan (ikatan dinas) dan reguler. Seleksi dilaksanakan dengan menggunakan sistem gugur. Siswa yang lulus selanjutnya dididik menjadi taruna. "Tahun ini kita mendapat kuota 2.600 dari Kemenpan-RB untuk penerimaan taruna-taruni perhubungan, baik darat, laut, maupun udara," katanya.
Dari jumlah tersebut, ia berharap kuota dapat terpenuhi semua. Untuk Bangka Belitung, tidak ada batasan kuota sepanjang peserta seleksi lulus pada semua tahap penerimaan. Menurut dia, antusiasme peserta dari Kep Babel sangat bagus. Apalagi, saat ini ada tiga orang taruna Perguruan Tinggi Perhubungan dari Kep Babel.
Kepala Bagian Umum Pusat Pengembangan SDM Perhubungan, Suryadirata, menjelaskan, untuk pola pembibitan (ikatan dinas), pendaftaran dibuka 1-30 April 2020. Pengumuman seleksi kompetensi dasar (SKD) dilaksanakan 20 Mei 2020, pelaksanaan SKD 8-12 Juni, dan hasil SKD diumumkan 16 Juni mendatang.
Sementara itu, pendaftaran pola jalur reguler dilaksanakan 17 Juni hingga 11 Juli 2020. Pengumuman peserta psikotes pada 17 Juli, tes akademik dan psikotes dilaksanakan 22-27 Juli, dan pengumumannya 12 Agustus 2020.
Setelah itu, calon taruna juga wajib mengikuti tes kesehatan, kesamaptaan, dan wawancara pada 19-25 Agustus/ Pengumuman dilaksanakan 4 september 2020. Pada akhir September, para calon taruna sudah mulai mengikuti pendidikan. "Pendidikan ini ada yang tiga tahun untuk diploma III dan empat tahun untuk diploma IV," ungkapnya.
Kasubbag Administrasi Akademik, Ajeng Miranti Putri, menambahkan, secara umum syarat mengikuti sekolah kedinasan perhubungan ini sama seperti penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Selain itu, ada tes akademik, kesamaptaan, dan pantukhir. Namun, syarat utamanya, siswa tidak menggunakan kacamata dan memiliki tinggi badan 155-163 cm, disesuaikan dengan program studi. Siswa juga tidak buta warna karena ada tes kesehatan.
Setelah lulus melalui semua tes tersebut, siswa akan menjadi calon taruna muda, kemudian mereka diberikan nomor induk pegawai (NIP) dan diangkat menjadi pegawai negeri. "Alhamdulillah antusias siswa dari Babel mengikuti sosialisasi ini sangat bagus dan kami tidak membatasi kuota saat penerimaan nanti," ujarnya.