REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang warga Kabupaten Ciamis dalam pemantauan dinas kesehatan terkait virus corona baru (Covid-19). Warga itu memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini (JK) Kota Tasikmalaya. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, hasilnya negatif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pasien itu memeriksakan diri ke RS JK pada Rabu (4/3) pagi dengan keluhan sakit kepala dan batuk. Diketahui, pasien juga habis melakukan perjalanan ke luar negeri, yaitu wilayah Timur Tengah.
"Sudah diperiksa sudah confirm, kita diskusi dengan dokter dan direktur RS JK, hasilnya bagus secara umum dan negatif (covid-19). Dia tidak suspek," kata dia, saat ditemui di kantornya, Rabu.
Menurut dia, pasien sempat diperiksa di ruang khusus di RS JK. Pengecekan juga dilakukan dengan pemeriksaan radiologi. Hasilnya, pasien didiagnosis mengalami vertigo dan infeksi saluran pernapasan. Tidak terdapat gejala trias pneumonia.
Uus mengatakan, berdasarkan keputusan dokter dan tim ahli, pasien sudah dapat kembali ke rumah dengan status rawat. Namun, pasien disarankan tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang sekitar.
Lantaran berdomisili di Kabupaten Ciamis, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah menyerahkan penanganan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Meski sudah diperbolehkan kembali ke rumah, pasien masuk kategori orang dalam pemantauan covid-19. Sebab, pasien memiliki riwayat habis berpergian ke luar negeri.
"Masyarkaat tak usah panik. Pasien tidak masuk kategori suspek, tapu orang dengan pemnatauan covid-19," kata dia.
Uus mengatakan, pasien telah boleh kembali pulang ke rumahnya di Ciamis. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis akan melakukan pemantauan selama 28 hari.
"Nanti pemantauan lanjutan oleh Dinkes Ciamis. Kami yakin, orang itu akan membaik," kata dia.
Menurut Uus, dalam menentukan diagnosis petugas sudah bertindak secara hati-hati. Sebab, jika informasi tidak valid, massa akan semakin panik. Namun, ia menegaskan, pihaknya akan menyampaikan informasi secara objektif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika