Rabu 04 Mar 2020 15:38 WIB

BNBP: Api Hanguskan 0,5 Hektare Hutan di Sumatra Utara

Tim gabungan itu telah berhasil melakukan pemadaman secara manual sehingga api tidak meluas.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Pertugas Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Pertugas Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Dusun Sigumoi, Desa Paropo I Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) setempat mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam peristiwa tersebut.

"Insiden ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/3).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, saat ini api sudah berhasil dipadamkan tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni dan Babinsa setempat. Agus mengatakan, tim gabungan itu telah berhasil melakukan pemadaman secara manual sehingga api tidak meluas.

Dia melanjutkan, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut. BPBD menyebutkan dampak kebakaran hutan dan lahan ini seluas 0,5 hektare.

Agus mengungkapkan bahwa pada sehari sebelumnya karhutla juga terjadi di wilayah Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kejadian berlangsung sekitar pukul 14.23 waktu setempat (WITA).

Wilayah yang terbakar berupa lahan gambut dengan semak belukar, pohon karet dan sawit. Perhitungan lapangan terhadap luas hutan dan lahan terbakar mencapai 3 hektare. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Angni, organisasi perangkat daerah lain serta warga melakukan pemadaman dengan dukungan peralatan dan kendaraan. Tim gabungan akan melanjutkan pemadaman dan pendinginan pada Rabu (4/3) guna mencegah api untuk meluas.

Kejadian kebakaran telah diprakirakan mengingat kondisi curah hujan yang rendah hingga menengah pada Maret 2020. Agus mengatakan, berdasarkan data BMKG bahwa ada potensi titik panas atau hot spot dapat terjadi di wilayah Sumatra bagian utara, Riau, dan Aceh. BNPB memonitor titik panas yang telah terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara dari awal tahun hingga akhir Februari 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement