REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kadin dan Pemkab Sleman menggelar Sleman Gumyak 6-8 Maret 2020 di Wisdom Park Universitas Gadjah Mada sebagai pendukung agenda Jogja Heboh DIY. Pergelaran ini menargetkan dua pemecahan Museum Rekor Indonesia (Muri).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, mengungkapkan rekor Muri yang akan dipecahkan. Pertama, jatilan terlama 56 jam nonstop. Kedua, penampilan fragmen Wanoro (monyet) Turun Gunung dengan penampil terbanyak.
"Sebanyak 300 monyet akan turun gunung menari di Wisdom Park UGM," kata Ning, Selasa (3/3).
Menurut dia, Sleman Gumyak akan dimeriahkan penampil-penampil dari 17 kecamatan. Selain itu, terdapat 25 stan kuliner kekinian dan khas Kabupaten Sleman seperti kedelai jumbo. Agenda itu direncanakan dibuka Bupati Sleman.
Sleman Gumyak diramaikan UMKM, pentas seni, pagelaran busana, lomba memasak, demo masak, pencocokan bisnis, bincang kopi, dan beberapa demo produk. Total, 98 stan akan berpartisipasi dalam agenda tersebut.
"Setelah diskusi panjang, kita pilih diadakan Wisdom Park UGM karena memang target pasarnya anak-anak milenial, kekinian, usia 20-30 tahun, " ujar Ning.
Menurut Ning, Sleman Gumyak 2020 akan melibatkan sekitar 2.200 seniman. Pembukaan akan dimulai dengan pawai 18 kelompok seni dimulai dari Gelanggang UGM menuju Wisdom Park melalui Jl Colombo dan Jl Notonagoro.
Sementara itu, jatilan yang akan pula memecahkan rekor Muri 56 jam nonstop akan diadakan di Tlogo Putri Kaliurang. Jika berhasil, mereka akan memecahkan rekor Muri jaran kepang estafet 46 jam yang dicatatakan di Temanggung.
Ketua Kadin Kabupaten Sleman Wawan Harmawan menambahkan, Sleman Gumyak akan menjadi pendukung Jogja Heboh yang sudah dibuka Gubernur DIY di Tebing Breksi. Pergelaran tahunan itu dimulai 2 Februari lalu dan akan berakhir 29 Maret 2020.
"Semua kabupaten/kota ikut mendukung karena bertujuan meningkatkan hunian wisata dan transaksi DIY selama low season," kata Wawan.
Dia berharap wisatawan tetap dapat menikmati DIY umumnya dan Kabupaten Sleman khususnya, baik dengan mengunjungi tempat-tempat wisata maupun dengan membeli produk-produk unggulan yang ada di Kabupaten Sleman dan DIY.
"Cara bertransaksi, kita usahakan lebih banyak nontunai atau cashless, termasuk UMKM-UMKM," ujar Wawan.