Rabu 04 Mar 2020 12:37 WIB

Wamendes: Jangan Timbun Makanan Gara-Gara Corona

'Kita memiliki ahli-ahli dan penanganan intensif soal corona sedang dilakukan secara masif oleh pemerintah.'

Ilustrasi belanja makanan. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan virus corona atau COVID-19 sehingga memborong untuk menimbun makanan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi belanja makanan. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan virus corona atau COVID-19 sehingga memborong untuk menimbun makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan virus corona atau COVID-19 sehingga memborong untuk menimbun makanan. "Jangan panik, kita memiliki ahli-ahli dan penanganan intensif sedang dilakukan secara masif oleh pemerintah," kata dia melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menyoroti perilaku masyarakat Jakarta yang menyerbu tempat-tempat perbelanjaan untuk memborong makanan karena berpikir Jakarta bisa terisolasi karena COVID-19 sehingga tidak akan ada pasokan makanan. Alih-alih bertindak panik dan memborong bahan makanan, Budi menyarankan masyarakat Jakarta lebih baik meniru perilaku hidup sehat masyarakat di perdesaan yang juga rajin berolahraga.

Baca Juga

"Tidak perlu berlebihan. Makan cukup, makan sayur, berolahraga, dan banyak bersyukur," ujarnya.

Ia mengatakan hal yang paling penting dalam mencegah COVID-19 adalah dengan menjaga tubuh tetap sehat karena virus dapat masuk ke tubuh dalam kondisi yang tidak sehat. Selain itu, kata dia, kesehatan tubuh juga dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan atau tingkat stres.

Karena itu, Budi meminta masyarakat tidak ikut menyebarkan ketakutan mengenai COVID-19. "Kalau kejiwaan stres, kondisi tubuh justru lemah dan kurang sehat. Berbahaya," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement