JEPARA -- Nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diimbau tetap berhati-hati dan waspada saat melaut. "Karena kondisi cuaca di perairan laut saat ini tidak menentu," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara Tri Jotho Sukristiyono, Senin (2/3).
Saat ini memang masih musim baratan. Tri mengatakan memasuki masa pancaroba, nelayan tetap harus waspada dengan perubahan cuaca yang bisa terjadi kapan saja.
Dia meminta nelayan tidak perlu memaksakan kehendak untuk tetap melaut, ketika melihat cuaca di lapangan memang kurang mendukung. Karena dengan anomali cuaca seperti sekarang ini patut menjadi kewaspadaan, terutama masyarakat yang memiliki aktivitas di laut.
Kondisi gelombang laut saat ini, lanjut dia, memang tidak tinggi karena berkisar 1 hingga 1,5 meter. Namun kondisi di lapangan harus dipastikan aman untuk melaut. "Kami mencatat, kondisi gelombang laut saat ini cenderung berubah-ubah dengan cepat, berbeda dengan sebelumnya bisa stabil hingga jangka waktu lima harian," ujarnya.
Demi menjaga keselamatan selama melaut, katanya, nelayan harus selalu memutakhirkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng yang saat ini tersedia informasi cuaca setiap satu jam. Untuk mendapatkan informasi terbaru soal cuaca di laut, katanya, nelayan bisa memanfaatkan telepon genggam berbasis android.
Ia juga mengingatkan nelayan selama melaut untuk tetap mematuhi aturan dengan tetap membawa alat keselamatan, terutama jaket pelampung (//life jacket). Sehingga ketika tercebur ke laut karena berbagai sebab, peluang selamat masih cukup besar karena bisa mengapung lebih lama.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mencatat selama beberapa pekan terakhir kasus kecelakaan laut beberapa kali terjadi. "Informasi yang terbaru, perahu nelayan mengalami kerusakan sehingga terseret arus laut hingga ke Rembang. Alhamdulillah nelayannya selamat," ujarnya. Tim BPBD Jepara sedang menuju TPI Banyutowo Dukuhseti, Kabupaten Pati melalui jalur darat menyusul nelayan tersebut tengah bersandar di daerah setempat.