Selasa 03 Mar 2020 04:15 WIB

Ada Corona, Pengawasan KRL Jakarta-Depok Jadi Fokus Kemenhub

Antisipasi penyebaran corona, Kemenhub memfokuskan pengawasan pada KRL Jakarta-Depok.

Penumpang kereta. penyebaran corona, Kemenhub memfokuskan pengawasan pada KRL Jakarta-Depok.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Penumpang kereta. penyebaran corona, Kemenhub memfokuskan pengawasan pada KRL Jakarta-Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan memfokuskan pengawasan difokuskan kereta perkotaan atau kereta rel listrik ke wilayah Jakarta dan Depok, Jawa Barat. Hal itu sesuai dengan pemetaan dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Karena untuk melihat ini kemenkes punya mapping. Ini referensi menjadi identifikasi prioritas," kata Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Kemenhub Danto Restyawan usai konferensi pers di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Danto juga meminta PT Kereta Api Indonesia dan anak usahanya PT Kereta Commuter Indonesia untuk menyiapkan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona.

"Kami bicara dengan Pak Dadang (Kepada Daop 1) dan KCI secara lisan bagaimana penanganan sudah diambil beberapa tindakan. Teman-teman PT KAI akan siapkan disinfektan. Untuk sementara sudah KCI, termasuk kereta api," katanya.

Dalam kesempatan sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pihaknya akan menyiapkan prosedur bagi penumpang agar terhindar dari virus corona saat menggunakan moda transportasi.

"Kalau di angkutan udara, laut khusus sudah ada SOP. Tapi, karena baru update (perbarui) hari ini, kami juga akan besok dilakukan rakor penyusunan Standard Operation Procedure (SOP). Sekaligus nanti operator akan diberikan imbauan bahkan instruksi untuk penumpang diberikan fasilitas agar penyebaran bisa dicegah," katanya.

Adita juga mengatakan masih dimungkinkan untuk memasang pemindai suhu tubuh (thermal scanner). Akan tetapi, teknisnya masih disiapkan.

"Sangat memungkinkan. Tapi kami pikir teknisnya seperti apa. Kan titiknya sangat luas," katanya.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terjangkit virus corona, yakni seorang Ibu 64 tahun dan anaknya 31 tahun. Diketahui bahwa kedua WNI tersebut tinggal di Depok, Jawa Barat dan tertular virus dari Warga Negara Jepang saat berdansa sejak 14 Februari 2020. Saat ini, keduanya ini tengah dirawat di ruang isolasi RS Sulianti Suroso, Jakarta Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement