Senin 02 Mar 2020 22:32 WIB

Erick Thohir Dorong Bio Farma Kembangkan Vaksin Corona

Bio Farma diminta bekerja sama dengan lembaga riset temukan vaksin corona.

Menteri BUMN Erick Thohir dorong Bio Farma mengembangkan vaksin corona.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir dorong Bio Farma mengembangkan vaksin corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BUMN farmasi yakni Bio Farma untuk mengupayakan pengembangan vaksin corona dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus tersebut. "Yang pasti BUMN farmasi yakni Bio Farma akan (didorong) untuk siap membuat vaksin dan kalau sudah ada akan mereka coba," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (2/3) malam

Arya mengatakan BUMN farmasi ini akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin tingkat nasional maupun internasional. Seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Baca Juga

"Bio Farma akan didorong untuk bekerja dalam rangka mengupayakan vaksin corona tersebut," katanya.

Sebelumnya Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan PT Bio Farma sedang membahas pengembangan vaksin untuk menangkal infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Saat dihubungi, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandriyo mengatakan memang sudah pernah ada pembicaraan dengan PT bio Farma berkenaan dengan pengembangan vaksin corona. Pengembangan vaksin untuk menangkal infeksi virus tertentu tidak mudah dan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun karena harus melewati berbagai tahapan, termasuk uji pra-klinis ke hewan dan uji klinis ke manusia.

Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa penelitian juga sedang dilakukan untuk mengetahui potensi curcumin --bahan aktif utama dalam kunyit-- sebagai obat penangkal infeksi virus.

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan akan menindaklanjuti kejadian kasus Covid-19 di Indonesia dengan melakukan riset termasuk berupaya untuk menemukan vaksin atau obat bagi virus tersebut. Kementerian Kesehatan, kata Terawan, akan memanfaatkan dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia untuk riset yang kemudian hari menghasilkan obat atau vaksin.

Dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang telah terlebih dahulu positif Covid-19. Menkes menyatakan kasus dua WNI itu menjadi kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi virus berbahaya yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Hubei, China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement