Senin 02 Mar 2020 20:22 WIB

BPBD: 4.742 Jiwa Terdampak Banjir di Lumajang

Banjir menerjang beberapa desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG, JATIM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mencatat jumlah warga yang terdampak banjir yang menerjang beberapa desa di kabupaten setempat sebanyak 4.742 jiwa.

"Total warga yang terdampak banjir di Desa Rowokangkung sebanyak 2.653 jiwa, Desa Sidorejo sebanyak 1.519 jiwa, Dusun Kokapan Rojopolo sebanyak 300 jiwa, Dusun Persil Legong Dawuhan Wetan sebahyak 270 jiwa, sehingga total keseluruhan mencapai 4.742 jiwa," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau lokasi banjir bersama Wabup Lumajang Indah Amperawati di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Senin (2/3).

Hujan deras yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lumajang mengakibatkan sejumlah wilayah terdampak banjir, sehingga jajaran forum komunikasi daerah (Forkompimda) setempat turun untuk meninjau langsung guna memetakan wilayah sekaligus langkah penanganan yang harus dilakukan.

"Kecamatan yang terdampak banjir di Lumajang adalah Kecamatan Rowokangkung, Jatiroto, Kedungjajang, dan baru saja kami mendapat informasi di Yosowilangun juga mengalami genangan banjir, sehingga beberapa daerah membutuhkan penanganan darurat, sedangkan yang lain sudah mulai surut," tuturnya.

Menurutnya penanganan yang dilakukan adalah pemenuhan makanan, sehingga ada pengiriman sebanyak 1.000 nasi bungkus dan ada yang masih dalam perjalanan untuk mendistribusikan ke masyarakat, serta juga didirikan dapur umum.

"Kami mengimbau agar masyarakat mengungsi dan ternak-ternak juga diselamatkan karena yang utama adalah keselamatan," ucap legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lumajang itu.

Sementara Wabup Lumajang Indah Amperawati menjelaskan banjir yang terjadi di Rowokangkung karena jebolnya tangkis di Sungai Genitri, sehingga pihaknya telah melakukan penanganan darurat dengan kembali membangun tangkis yang jebol.

"Kami sudah berkoordinasi dengan provinsi, sehingga insya Allah hari ini akan segera datang teknisi dari pemerintah provinsi untuk penangan tangkis darurat yang jebol, sedangkan untuk penanganan permanennya Pemkab Lumajang mendapat anggaran Rp 1,1 miliar, tetapi itu masih menunggu proses lelang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement