Senin 02 Mar 2020 19:03 WIB

Diisukan Corona, Warga ini Meninggal Akibat Jantung

Mereka pulang setelah beberapa hari lalu menjalankan ibadah umrah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk sejumlah warga di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk sejumlah warga di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan seorang warga meninggal akibat Corona dibantah rumah sakit RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Sebab, dari diagnosa sementara menyebutkan, pasien meninggal karena jantung dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Balitbang Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat keterangan resmi terkait informasi yang beredar di media sosial dan online ada pasien yang diindikasikan Corona dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Senin (2/3). Klarifikasi ini dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan keterangan yang lengkap dan akurat mengenai masalah tersebut.

Jumpers tersebut digelar wali kota di ruang pertemuan RSUD R Syamsudin SH. Hadir dalam jumpers tersebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih, Plh Dirut RSUD Syamsudin Yanyan Rusyandi, dan Wadir Layanan RSUD Syamsudin SH Rina Hestiana.

"Keterangan ini diperlukan terkait informasi yang beredar bahwa ada pasien diindikasikan corona meninggal dan ditindaklanjuti berita di medsos dan media online terkait kejadian tersebut," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. 

Wali kota mengajak, menyikapi hal ini dengan arif dan bijak serta tidak menimbulkan kegaduhan, karena virus corono akan berdampak luar biasa. Dikatakan Fahmi, informasi yang kurang tepat akan menyebabkan kegaduhan luar biasa. 

Sebagai wali kota, dia telah mendapatkan informasi dari Dinkes dan RSUD R Syamsudin. Yakni, pada Ahad (1/3) pukul 08.00 WIB pagi, datang ke RSUD pasangan suami istri S (58 tahun) dan T (57) asal Kampung Cijambe Cigunung, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. 

Mereka pulang setelah beberapa hari lalu menjalankan ibadah umrah. Selepas pulang umrah sempat transit di Abu Dhabi yang menjadi negara terjangkit Corona.

Akhirnya, kata Fahmi, RSUD melakukan protap yang telah menjadi pegangan resmi dari Kemenkes terhadap S (58) dan T (57). Tuan S datang dengan gejala batuk pilek dan demam serta dilakukan pemeriksaan dokter jaga. Selain itu, dilakukan konsultasi dokter paru-paru. Hasilnya ditetapkan tuan S dalam kategori pemantauan

Sementara istrinya Ny T (57) diperiksa di IGD dikarenakan mengalami keluhan sesak napas batuk, flu dan dikonsultasi ke dokter spesialis jantung dan paru. Ny T dari hasil konsultasi dalam kategori pengawasan dan langsung dipindahkan ke ruang isolasi.

"Pasien ini, Ny T adalah pasien lama RSUD R Syamsudin SH dengan kondisi pernah mendapatkan perawatan jantung dan sebelum umrah menurut keluarga pasien mengalami kondisi batuk dan flu," ungkap Fahmi. 

Terkait infomasi beredar pukul 24.00 WIB Ny T meninggal belum bisa diyakini kebenarannya karena Covid 19 dan bisa dinyatakan positif apabila mendapatkan hasil labkes kemenkes.

Jadi, kata Fahmi, sampai saat ini, belum mendapatkan hasil dari Labkes Kemenkes. Ia berharap, semua pihak sama-sama bijak mengolah informasi agar terhindar menjadi liar.

"Hasil sementara Ny T meninggal meninggal karena jantung baik dari keterangan dokter jantung dan dokter paru-paru," ujar Fahmi. 

Ke depan, Fahmi, minta warga menggiatkan PHBS seperti cuci tangan dengan sabun dan tidak berkunjung ke negara yang terjangkit corona.

Intinya, pihaknya berkeyakinan sementara pasien meninggal karena kondisi jantung yang sedang dideritanya. Sehingga, pemkot sangat menyesalkan dan menyayangkan ada pihak yang menyatakan ini diindikasikan penyakit corona. Padahal, hasil Balitbang Kemenkes belum diterima dan baru keluar hasilnya paling lama 14 hari.

Fahmi berpesan kepada warga Kota Sukabumi agar tidak panik, tidak resah dengan informasi yang berseliweran baik WA, media online, media sosial. "Insya Allah pemkot bersiap dan bersiaga dengan kemungkinan yang ada dan diindikasikan mengidap corona," ucap dia. Termasuk petugas RSUD telah mendapatkan pelatihan khusus terkait Corona.

Plh Dirut RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Yayan Rusdiana mengatakan, pasien yang meninggal dengan status pneumonia dengan status pengawasan tidak ada suspeck corona. "Infeksi paru yang ditandai dengan gangguan respiratori," kata dia.

Wadir Pelayanan RSUD Syamsudin Rina Hestiana menambahkan, pasien mempunyai riwayat jantung sehingga dikonsulkan ke dokter jantung dan dinyatakan gagal jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement