Senin 02 Mar 2020 15:05 WIB

Menko PMK Diminta Buat Pusat Krisis Corona

Pemerintah harus mengambil langkah lebih jauh dan strategis.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Flori Sidebang
Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengambil alih penanganan penyebaran virus corona di Indonesia. Kemenko PMK dapat diminta untuk membuat pusat krisis (crisis center).

"Saya pikir, melihat situasi di luar semakin maraknya korona, mungkin bagusnya menteri PMK mengambil alih, kemudian lintas Kementerian untuk mengorganisir membentuk crisis center untuk Corona," kata Dasco di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/3).

Menurut Dasco, hal ini bukan untuk membuat masyrakat panik, dan bukan untuk membuat investor menjauh atau ekonomi menurun. Namun, tindakan ini dinilainya justru perlu untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah juga punya langkah dalam menangani penyebaran corona.

"Meyakinkan juga pada investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap korona," ujar Politikus Gerindra itu.

Dasco meminta pemerintah untuk mengambil langkah lebih jauh dan strategis. Sehingga, Bamsoet menilai lebih bagus bila Menko PMK yang mengambil langkah strategis.

Dasco selaku pimpinan DPR juga meminta Anggota DPR RI yang tengah menjalani reses untuk memantau di dapilnya masing-masing terkait perkembangan corona.

Di dalam negeri, Indonesia kembali melakukan Observasi pada para WNI dari luar negeri. Sebanyak 188 WNI dari Kapal World Dream, Cina dan 68 WNI dari Kapal Diamond Princess, Jepang mulai menjalani Observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement