REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penerapan tiket daring (online) kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni – Merak per 1 Maret 2020, membuat sebagian penumpang dan sopir truk kebingungan. Tidak semua penumpang dan sopir truk menggunakan telepon seluler android yang beraplikasi.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id di Terminal Induk Rajabasa, Bandar Lampung, Senin (2/3), penumpang kapal ferry yang baru tiba dari Pelabuhan Bakauheni mengaku kesulitan untuk memesan tiket kapal secara online. Tiket tersebut tidak lagi dibeli secara tunai menggunakan uang kartu elektronik (e-money) seperti sebelumnya.
“Saya ini ibu rumah tangga. Sehari-hari tidak pernah main handphone internet. Jadi saya tidak faham kalau mau pesan tiket pakai HP,” kata Diana, seorang ibu rumah tangga selepas menyeberang dari Merak tujuan Bakauheni.
Tidak mengerti dan bingung memesan tiket kapal, ia meminta tolong penumpang lain untuk memesan tiket kapal beserta anaknya. Tak hanya Diana, masih banyak penumpang kapal yang rata-rata sudah tua tidak mengerti memesan tiket kapal secara daring. “Akhirnya minta tolong sama penumpang lain,” tuturnya.
Hal sama dialami sopir truk barang. Kebingungan sopir truk lantaran harus memesan tiket kapal lebih dulu sebelum masuk Pelabuhan Bakauheni. Rata-rata sopir truk hanya memiliki sebuah handphone seluler nonandroid, membuatnya bingung untuk membeli tiket online tersebut.
“Tidak semua sopir seperti saya ini mengerti pakai handphone android. Apalagi mau pesan tiket di handphone malah lebih ribet,” kata Rudy, sopir truk asal Bandar Lampung.
Dia berharap, pihak pelabuhan untuk sementara menyediakan tempat pemesanan secara online bagi sopir-sopir truk dan travel yang tidak mengerti dan memiliki sarana telekomunikasi internet.
Bagi pegawai atau anak muda yang menyeberang menggunakan kapal ferry Bakauheni – Merak, malah justru meringankan dengan tiket kapal secara online. Pemesanan tiket bisa dilakukan sambil jalan, sehingga tiba di pelabuhan tidak perlu antrean panjang lagi untuk membeli tiket.
“Saya kira pesan tiket lewat online lebih mudah dan cepat, juga terjamin, daripada antre di loket pelabuhan,” tutur Sigit, warga Bandar Lampung berprofesi wiraswasta.
Menurut dia, sudah seharusnya pemesanan tiket melalui online seperti yang sudah berjalan tiket pesawat, kereta api, transportasi darat, dan penginapan. Memesan secara online, ujar dia, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memperlancar perjalanan.
Bagian Humas PT ASDP Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul Harahap membenarkan pihak pelabuhan sudah menerapkan pemesanan tiket kapal ferry baik reguler maupun eksekutif dilakukan secara online sejak 1 Maret 2020. Hal tersebut sudah disosialisasikna kepada masyarakat jauh sebelum pemberlakuan. “Tiket online ini untuk memudahkan penumpang,” katanya.
Dia mengatakan, pemesanan tiket kapal ferry sangat mudah, cepat, dan aman pada hari keberangkatan. Calon penumpang bisa melakukan reservasi melalui website www.ferizy.com atau mendownload “ASDP Tiket” di Google Play telepon androidnya.
Setelah itu bisa login dengan alamat e-mail. Kemudian, isi tiket yang kita butuhkan dan lakukan pembayaran. Penumpang mendapatkan tiket dan barcode. Setiba di toll gate pelabuhan, penumpang dapat melakukan validasi tiket.