Senin 02 Mar 2020 13:56 WIB

Gubernur Sumbar Minta Warganya tak Panik Soal Corona

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta warganya agar tidak panik hadapi corona

Rep: Febrian Fachri/ Red: Christiyaningsih
Gubernur Sumatra Barat meminta warganya agar tidak panik hadapi corona. Ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan
Gubernur Sumatra Barat meminta warganya agar tidak panik hadapi corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno merespons masuknya virus corona ke Indonesia dengan meminta warganya agar tidak panik. Irwan Prayitno menyebut segenap warga Sumbar harus melakukan upaya antisipasi sejak dini untuk mencegah virus mematikan dari Wuhan tersebut.

"Saya mengimbau kepada masyarakat Sumbar untuk tidak panik, namun waspada dengan menjaga kesehatan diri," kata Irwan Prayitno kepada Republika, Senin (2/3).

Baca Juga

Beberapa langkah antisipasi yang disarankan Irwan kepada warga Sumbar ialah menghindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran pernafasan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, di antaranya selalu mencuci tangan dengan sabun.

Kemudian Irwan menyarankan warganya agar banyak mengonsumsi sayur dan buah serta melakukan aktivitas fisik atau olahraga setiap hari.

Irwan juga menyarankan supaya bagi warganya yang sedang mengalami batuk supaya menggunakan masker. Untuk batuk menurut Irwan harus menerapkan etika seperti tutup hidung dan mulut dengan tisu atau kain, lalu mencuci tangan.

Untuk warga yang mengalami gejala batuk dan penyakit saluran pernafasan, Irwan meminta agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. "Kita semua harus tetap waspada," ujarnya.

Irwan menyebut ada dua fasilitas di Sumbar untuk antisipasi bila corona masuk Sumbar. Dua rumah sakit itu ialah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi.

Seperti diketahui virus corona sudah mulai masuk ke Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus pertama positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dua orang ini sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang juga lebih dahulu dinyatakan positif terjangkit corona.

Penderita adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun. Jokowi tidak menyebut secara spesifik lokasi kebaradaan dua orang ini.

Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki kesiapan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani kasus pertama ini. Pemerintah, ujar Presiden Jokowi, juga melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement