Senin 02 Mar 2020 12:11 WIB

Sembilan Ruko di Jember Amblas

Ruko amblas karena pondasi terkikis Sungai Kalijompo yang meluap.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Sembilan Ruko di Jember Amblas. Foto: Jalan amblas (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sembilan Ruko di Jember Amblas. Foto: Jalan amblas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak sembilan ruko di komplek pertokoan Jompo, Jalan Raya Sultan Agung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, amblas sebagaimana yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Senin (2/3) pada pukul 04.00 WIB. Amblasnya ruko tersebut diduga terjadi setelah pondasi terkikis aliran Sungai Kalijompo yang meluap akibat hujan dengan itensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Jember.

"Kerusakan dilaporkan berupa retakan dan penurunan tanah dengan panjang kurang lebih 94 meter dengan lebar kurang lebih 10 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (2/3).

Kemudian, dia melamjutkan, jalan di depan ruko juga mengalami penurunan dengan panjang kurang lebih 43 meter dan lebar 10 meter. Material dan puing ruko juga menutup aliran sungai. Selain kerusakan, ia menyebtkan peristiwa itu juga mengakibatkan jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terputus, jaringan PLN dan Telkom terputus dan arus lalu lintas mengalami kemacetan di sekitar lokasi.

Ia menjelaskan, sebelumnya tim menemukan retakan tanah di bawah ruko tersebut sejak Februari 2019 lalu. "Tetapi saat itu tdak ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa tersebut. Sebelum peristiwa itu terjadi, ruko sudah tidak dipakai," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini tim gabungan dari Pemkab Jember, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, TNI, POLRI, Dinas PU Binamarga & SDA, Dinas PU Ciptakarya, PDAM, PLN, Dishub Jember, Pemerintah Kecamatan Kaliwates, Basarnas Pos Sar Jember, Tagana Dinsos Jember dan Warga bersama-sama melakukan pembersihan material dan puing ruko yang menutupi aliran sungai.

Selain itu upaya lanjutan untuk memperbaiki dinding penahan sungai juga dalam pengembangan tim. "Sementara itu, warga yang tinggal di pinggiran sungai diharapkan agar lebih waspada dan berhati-hati mengingat debit air dapat kembali meningkat sewaktu-waktu yang dipicu oleh faktor cuaca di wilayah Jember dan sekitarnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement