Ahad 01 Mar 2020 21:31 WIB

Akses Terputus Akibat Longsor, Warga Buat Jembatan Darurat

Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan kecamaran Sukorambi dan Patrang putus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember membuat jembatan darurat dari bambu di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Foto: ilustrasi jembatan putus)
Foto: Thoudy Badai_Republika
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember membuat jembatan darurat dari bambu di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Foto: ilustrasi jembatan putus)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember membuat jembatan darurat dari bambu di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pembuatan jembatan dilakukan pascaterputusnya jembatan di desa tersebut yang merupakan akses jalan penghubung dua kecamatan.

"Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan debit air sungai setempat meningkat hingga menyebabkan longsor membuat separuh jembatan patah dan runtuh pada Sabtu (29/2) malam, sehingga akses jembatan penghubung Kecamatan Sukorambi dan Patrang itu tidak bisa dilalui," jelas Pelaksana tugas Kepala BPBD Jember, Rofiq Sugiarto di Jember, Ahad (1/3).

Baca Juga

Patahan jembatan dengan lebar 2,5 meter dan terbuat dari beton tersebut pun menutupi sebagian aliran sungai. Padahal akses jembatan itu sangat penting untuk menghubungkan masyarakat dua kecamatan, yakni Kecamatan Sukorambi dan Patrang.

"Jembatan itu biasanya digunakan masyarakat Desa Karangpring dan Klungkung di Kecamatan Sukorambi dengan masyarakat Kelurahan Jumerto dan Banjarsengon di Kecamatan Patrang," tambahnya.

Saat jembatan itu putus, lanjut dia Muspika Sukorambi dan tiga pilar Desa Klungkung menutup sementara jalan menuju jembatan, Masyarakat sekitar diminta untuk melalui jalan alternatif, yakni melalui Banjarsengon dan Jumerto yang cukup memakan waktu dari biasanya.

Ia menjelaskan, jembatan yang terbuat dari bambu ini selesai dikerjakan pada Ahad pukul 12.35 WIB. Kemudian dilakukan pengecekan dan sudah bisa dilalui roda dua, terutama untuk anak-anak yang sekolah.

"Kami juga sudah gelar rapat koordinasi bersama 9 camat, DPU Bina Marga dan Sumber Daya Air, serta sejumlah pihak lainnya memutuskan salah satunya memprioritaskan rehab total fisik jembatan," lanjutnya.

Rofiq mengatakan BPBD Jember menyarankan langkah preventif berupa normalisasi aliran sungai dengan alat berat backhoe dan penanaman rumput vertiver.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement