Ahad 01 Mar 2020 14:02 WIB

Aksi Solidaritas untuk Muslim India Digelar di Yogyakarta

Massa menggelar aksi solidaritas untuk muslim India digelar di Tugu Putih, Yogyakarta

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Buku-buku berserakan di sebuah sekolah negeri setelah diserbu oleh massa di New Delhi, India, Rabu (26/2).
Foto: AP Photo
Buku-buku berserakan di sebuah sekolah negeri setelah diserbu oleh massa di New Delhi, India, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah komunitas muslim di Yogyakarta menggelar aksi solidaritas untuk umat Islam di India. Massa aksi yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Muslim India tersebut melaksanakan aksi dukungannya di Tugu Putih.

Aksi ini bertujuan mengecam penindasan terhadap Muslim di India yang terjadi pada Rabu (26/2) waktu setempat. Kejadian itu dikabarkan telah mengakibatkan puluhan umat Islam meninggal dunia akibat kerusuhan di New Delhi.

Baca Juga

Koordinator Aksi, Noufal mengungkapkan, aksi kali ini merupakan solidaritas mereka terhadap umat Islam di India. Terlebih, mereka terus mengalami penganiayaan, bahkan sampai pembunuhan yang disebut menewaskan puluhan jiwa.

"Dan lebih dari 200 luka-luka setelah umat Hindu melakukan perusakan dan penganiyaan terhadap umat Islam di sana," kata Noufal, Ahad (1/3).

Selain itu, lanjut Noufal, massa pro UU Anti Muslim membakar masjid yang merupakan tempat ibadah Muslim. Bahkan, mereka menyerang pula rumah-rumah warga Muslim di New Delhi.

"Dibakar, dijarah dan dirusak massa," ujar Noufal.

Selain orasi-orasi penyampaian sikap dari masing-masing ormas, aksi diwarnai penggalangan donasi kepedulian. Hasilnya akan disalurkan kepada Muslim India yang sedang didera konflik horizontal tersebut.

 

Adapun organisasi dan komunitas yang hadir dalam aksi ini mulai Aksi Cepat Tanggap (ACT), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Rumah Zakat, Syam Organizer, Jamaah Salahuddin UGM, FSLDK Yogyakarta, dan Front Jihad Islam.

Lalu, ada Duta Palestina, Ikadi DIY, Komunitas Pelajar Peduli (KPP), Yuk Ngaji, Yuk Peka, Aman Palestin, dan Salimah. Aksi turut mengecam UU Anti Muslim yang disahkan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement