REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG - Para pembudidaya ikan kerapu di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, memilih menghentikan sementara kegiatan ekspor ikan kerapu ke Hong Kong. Dihentikannya ekspor kerapu ini dikarenakan adanya wabah virus Corona.
"Pembudidaya sendiri memang memilih untuk menahan sementara ekspornya karena adanya wabah virus ini," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri di Tanjung Pandan, Jumat (28/2).
Para pembudidaya menghentikan sementara ekspor kerapu karena khawatir akan tertular virus Corona ketika kontak langsung dengan awak kapal pengangkut. "Kegiatan ekspor memang dilakukan di atas kapal. Jadi ada kekhawatiran terjadinya interaksi dengan ABK di kapal pengangkut kerapu hidup yang datang ke sini," ujarnya.
Firdaus memastikan kondisi ini tidak akan mengganggu iklim ekspor ikan kerapu hidup dari Belitung menuju pasar dunia. "Ini sifatnya hanya sementara karena faktor kekhawatiran. Kalau nanti sudah siap untuk ekspor akan dikirim cuma kita belum tahu pastinya kapan," kata Firdaus.
Permintaan ekspor ikan kerapu hidup dari Hong Kong sejauh ini masih normal dengan harga yang cukup baik. Bahkan di awal tahun 2020 ekspor ikan kerapu dari Belitung menuju Hong Kong telah dilakukan satu kali pengiriman sebanyak 15 ton. "Permintaan dan harganya pun sedang baik-baik sekarang sekitar Rp 100 sampai Rp 120 ribu per kilogram," ujarnya.