Jumat 28 Feb 2020 17:49 WIB

Jurus Baru Politik Golkar Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

Partai Golkar akan semakin banyak membutuhkan kader-kader baru yang potensial.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ade Barkah (kanan) memberikan keterangan sebagai saksi saat sidang lanjutan terdakwa kasus dugaan suap Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan dengan tersangka Irvan Rivano Muchtar (kiri) di Pengadilan Tipikor, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ade Barkah (kanan) memberikan keterangan sebagai saksi saat sidang lanjutan terdakwa kasus dugaan suap Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan dengan tersangka Irvan Rivano Muchtar (kiri) di Pengadilan Tipikor, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Golongan Karya semakin memantapkan diri sebagai partai modern yang paling siap mengahadapi persaingan politik di era revolusi industri 4.0. Berbagai gagasan baru terkait hal itu berkembang menjelang Musda Golkar Jabar.

Kandidat terkuat Ketua Golkar Jabar 2020-2025, Ade Barkah Surachman mengatakan, berbagai ide dan gagasan baru itu akan ditransformasikan menjadi jurus-jurus baru politik yang kompatibel dengan era industri 4.0.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Formulasinya masih terus kita matangkan," ujar Ade, yang juga merupakan Sekretaris DPD Golkar Jabar, Jumat (28/2) di Bandung.

Ade menjelaskan, jurus baru itu akan makin memantapkan Golkar sebaga partai modern yang siap mengahadapi era industri 4.0. "Ini sejalan dengan arahan Pak Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar, red) yang demikian concern (memberi perhatian khusus) terhadap isu era industri 4.0,” katanya.

Untuk mewujudkan itu, kata Ade, Partai Golkar akan semakin banyak membutuhkan kader-kader baru yang potensial, khususnya dari kalangan milenial. Untuk itu perlu ada kajian strategis dan taktis bagaimana cara meraih kader-kader baru tersebut terutama di kalangan milenial yang demkian besar jumlahnya.

‎”Selama ini, kader‎ Partai Golkar identik dengan mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Kami sadar betul bahwa Partai Golkar butuh kader-kader baru yang bisa menjadi favorit bagi kawula muda," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan para influencer untuk meraih kader baru tersebut. "Kita juga akan siapkan semacam juru bicara (jubir) yang mampu melakukan komunikasi politik dengan berbagai kalangan, terlebih dengan kalangan muda milenial," kata Ade.

Ade, yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Jabar, mengatakan, banyak mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas yang bisa diberdayakan untuk masuk di Golkar. Mereka bisa dilatih sedemikian rupa agar pandai berkomunikasi, khususnya pada bagian 'public speaking'.

"Masing-masing dari DPC-DPC se-Jabar harus siapkan para juru bicara untuk kawula muda ini. Mengapa demikian, karena dengan juru bicara kawula muda ini lebih bisa diterima oleh kawula muda itu sendiri. Khususnya jelas kalangan milenial," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement