REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Delegasi Filipina, Undersecretary for Finance and Materiel, Department of National Defense Philipina, Mr Raymundo Dv Elefante didampingi Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan melaksanakan kunjungan ke PT Pindad (Persero) Jumat, (28/2). Kunjungan tersebut, merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Philipina tentang kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan.
Rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose beserta Direksi Industri Pertahanan dalam negeri lainnya. Kedua negara menyepakati pembentukan kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi industri pertahanan khususnya pengadaan alutsista dan produk industri pertahanan lainnya.
Abraham Mose menyambut hangat kedatangan Delegasi Philipina beserta rombongan untuk memperlihatkan berbagai alutsista unggulan dan fasilitas produksi Pindad. Dalam kunjungan tersebut, ia memperlihatkan Medium Tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan Pindad lainnya yang telah digunakan TNI dan siap mendukung armada militer Filipina.
Abraham mengatakan, medium Tank Harimau hadir sebagai produk inovatif kendaraan tempur terbaru buatan Pindad yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan TNI. Dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum, Harimau mampu beroperasi untuk berbagai macam kondisi operasi.
Delegasi Filipina juga mencoba berbagai senjata dan munisi buatan Pindad di lapangan tembak Divisi KK meliputi Senapan dan Pistol berbagai varian. Industri pertahanan lainnya meliputi PT DI (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Pal Indonesia (Persero) dan PT NTP turut menampilkan berbagai produk unggulannya kepada Delegasi Filipina. Kedepannya akan ada lebih banyak potensi kerja sama alutsista yang dilaksanakan oleh industri pertahanan lainnya yang dapat memberikan keuntungan bersama bagi kedua belah pihak.
Abraham Mose berharap, kerja sama dengan Filipina dapat terjalin semakin baik dan dalam tata pelaksanaannya Pindad akan mengikuti seluruh regulasi dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
"Pindad telah melakukan tata kelola perusahaan dengan baik dan benar terbukti dengan skor yang semakin meningkat, terakhir 86,1 dengan predikat sangat baik. Tahun ini Pindad juga mulai mengimplementasikan ISO 37001 manajemen anti suap di seluruh lingkungan kerja,” ucap Abraham.
Menurut Delegasi Filipina, Undersecretary for Finance and Materiel, Department of National Defense Philipina, Mr Raymundo Dv Elefante, industri pertahanan di Indonesia cukup bagus. Kerja sama, telah ditandatangani antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Filipina. Ia pun, mengapresiasi produk Tank Harimau buatan Pindad.
"Saya pikir, produk ini terbaik," katanya.
Menurut Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, semua potensi kerja sama akan dikejar sebagai bentuk dukungan pemerintah. "Diharapakan kami bisa mendukung produk ekspor pertahanan Indonesia, khususnya ke Filipina," katanya.