Jumat 28 Feb 2020 17:25 WIB

Papua Butuh Investasi Hijau Jadi Destinasi Wisata Dunia

Konsep investasi hijau yang akan diterapkan di Papua dan Papua Barat

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pemandangan Danau Sentani, Papua. Danau yang memiliki luas sekitar 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 mdpl tersebut merupakan salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Foto: Republika/Prayogi
Pemandangan Danau Sentani, Papua. Danau yang memiliki luas sekitar 9.360 hektare dan berada pada ketinggian 75 mdpl tersebut merupakan salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Papua dan Papua Barat harus memperhatikan konsep ramah lingkungan agar bisa menjadikan  destinasi ekowisata terbaik dunia. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri mengatakan, keanekaragaman yang dimiliki Papua dan Papua Barat harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan memperhatikan aspek kelestariannya.

Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah memastikan pengembangannya dilakukan dengan investasi hijau yang berkelanjutan. “Sebagai rumah dari setengah biodiversitas negeri, pengembangan ekowisata di Papua dan Papua Barat dapat membawa dampak positif, diantaranya peningkatan kehidupan masyarakat setempat serta melahirkan wirausaha baru,” kata Angela dalam keterangannya, Jumat (28/2). 

Baca Juga

Lebih lanjut ia mengatakan, kekayaan dan keindahan alam di Papua dan Papua Barat harus sama-sama dijaga oleh semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, swasta, kelompok adat, kelompok agama, kelompok pemuda hingga masyarakat.

“Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu destinasi ekowisata terbaik dunia. Komitmen dan sinergi dari pemerintah pusat, daerah, beserta sektor swasta dan seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk mewujudkannya,” katanya menambahkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan konsep investasi hijau yang akan diterapkan di Papua dan Papua Barat dapat memacu pertumbuhan ekonomi di tanah Papua, namun tetap ramah terhadap lingkungan.

Menurut dia, dengan masuknya investasi, masyarakat akan memulai kegiatan ekonomi. "Perekonomian akan tumbuh dan orang bisa mendapatkan manfaat sosial darinya, namun investasi yang dilakukan haruslah investasi yang ramah lingkungan," paparnya.

Konsep investasi hijau dalam tahap awal rencana realisasinya akan menyasar aktivitas Investasi pada hasil pertanian dan perikanan yang berpotensi untuk dieskspor, serta sektor ekowisata. Adapun beberapa komoditas yang akan dikembangkan antara lain tanaman kopi, pala, dan kakao.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement