Jumat 28 Feb 2020 13:04 WIB

Warga Binaan Lapas Porong Ikuti Pelatihan Memasak

Diharapkan nantinya mereka bisa menjadi mandiri dalam berusaha.

Rep: Dadang Kurnia / Red: Agus Yulianto
Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti latihan bersama. (Ilustrasi)
Foto: Dziki Oktomauliyadi/Antara
Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti latihan bersama. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SIDOARJO - - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Surabaya (Lapas Porong) mengikuti pelatihan memasak (cooking class), yang difokuskan pada kegiatan merangkai sayur dan buah. Cooking class tersebut digelar bekerja sama dengan Surabaya Hotel School (SHS), serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo.

Pesertanya adalah beberapa WBP yang sebelumnya telah di assassment oleh tim pembina Lapas Porong. Salah satunya adalah Mustofa. Pria asal Gresik itu bersyukur bisa mengikuti pelatihan memasak tersebut. Dia berharap, ilmu yang diperoleh bisa menjadi bekal saat telah ke luar dari Lapas.

“Alhamdulillah, saya dapat pelatihan gratis, akan saya buat bekal ketika bebas nanti,” ujar Mustofa.

Mustofa mengaku, memang mempunyai cita-cita menjadi chef. Dia berharap, ketika bebas nanti ada rumah makan atau warung yang mau mempekerjakannya. Jika tidak ada, dia akan mencoba mencari modal dan mendirikan warungnya sendiri.

“Kemarin sudah belajar bikin ayam geprek, minggu depan saya ingin belajar menu yang beda lagi,” kata dia.

Kabid Kegiatan Kerja sekaligus Plh. Kalapas Porong Sumardi mengungkapkan, cooking class menjadi bentuk pemberdayaan WBP yang dilakukan Lapas Porong. Dia berharap, dengan mengajarkan dan mengenalkan industri kuliner, WBP nantinya bisa mandiri.

“Sebagai bagian dari training, kita akan fasilitasi dengan membuka warung milik Giatja di dalam Lapas, sehingga mereka bisa praktik langsung dan mengajari WBP yang lain,” kata Sumardi.

Kabid Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Erna Kusumawati mengungkapkan, pihaknya akan memberikan pendampingan kepada WBP. Dia ingin memastikan para WBP benar-benar siap sebagai wirausahawan keltika ke luar dari Lapas. “Jadi tidak langsung dilepaskan, tapi dikawal hingga mereka benar-benar siap,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement