Jumat 28 Feb 2020 08:24 WIB

Saudi Hentikan Umroh: Yang Terbang dan Kembali Lagi

Saudi mendadak keluarkan larangan umroh bagi sejumlah negara demi cegah virus corona.

Calon jamaah umroh menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Calon jamaah umroh menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eko Sulistio sudah siap bertolak ke Tanah Suci, Kamis (27/2). Sejak pagi hari, puluhan jamaah dari Bekasi yang ia dampingi berangkat melalui agensi Tunas Rizky Semesta sudah di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Rombongan sebanyak 30 orang itu kemudian melakukan check-in menjelang siang. Bagasi-bagasi mereka diangkut ke pesawat. Tak lama, pesawat mereka masuki dan kemudian tinggal landas.

Layar peninjau jalur penerbangan menunjukkan, pesawat itu sudah sampai di atas Lampung, ketika tiba-tiba datang pemberitahuan bahwa rencana perjalanan umrah mereka ke Tanah Suci tak bisa diteruskan. Pesawat langsung berbalik di tengah gumaman kekecewaan para penumpang.

“Saat sudah di udara kira-kira baru sampai Lampung, baru terima kabar kalau penerbangan ke Madinah ataupun Jeddah ditutup," kata Eko ketika ditemui Republika di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin.

Kabar itu memang datang mendadak. Kebanyakan dari ribuan calon jamaah sudah berada di Terminal 3 baru tahu bahwa Kerajaan Arab Saudi melarang sementara ketibaan jamaah umrah dari luar negeri. Setelah beredar informasi itu, para calon jamaah terlihat hanya duduk di ruang tunggu keberangkatan di tiap pintu check-in. Tampak ratusan koper-koper yang tidak jadi terangkut ke bagasi pesawat tertumpuk di depan pintu check-in keberangkatan.

Mereka tampak berkumpul sesuai dengan agen travel masing-masing. Salah satu dari mereka tampak kesal dan terus bertanya untuk memastikan keberangkatan. Namun, kebanyakan hanya bisa pasrah. Mereka terlihat mondar-mandir di depan pintu check-in dan sesekali melihat layar jam keberangkatan. Namun, apa daya ketika melihat pesawat yang seharusnya ditumpangi, tampak di layar dengan status cancel.

Informasi yang diterima Republika, penerbangan menuju Arab Saudi ditutup pada pukul 12.00 WIB. “Tadi, pengumuman iya jam segitu (pukul 12.00 WIB). Ini jamaah udah numpuk, padat ini liat aja, Mas. Buat penerbangan berikutnya juga dibatalin kayak-nya. Dilihat nggak memungkinkan terbang pada hari ini,” kata salah satu calon jamaah haji yang ditemui Republika, Dimas (45 tahun) mengatakan, semua penerbangan menuju Arab Saudi sudah ditutup hari ini.

photo
Suasana Masjidil Haram yang dipadati jamaah umroh dari berbagai negara, Makkah, Senin (24/2) lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan jamaah umrah memasuki wilayah negaranya untuk menghindari penyebaran virus covid-19.

Beberapa mencecar ketua rombongan untuk memastikan kejelasan mereka. Ketua rombongan kemudian serentak menjelaskan secara detail bahwa seluruh keberangkatan ke Arab Saudi tidak tersedia. "Pasrah aja sih sekarang bisanya. Mau bagaimana lagi, ini kan putusan sepihak dari Arab Saudi, kalau Allah berkehendak demikian, ya sudah," kata Ibrahim calon jamaah umrah asal Palembang.

Salah satu pengurus travel Ektur yang ditemui Republika, Andri Ardiansyah, tampak kebingungan dan tidak bisa memastikan kepada para jemaah kapan mereka akan berangkat. "Tadi sewaktu check-in, dapat kabar harus keluar lagi, sampai detik ini belum bisa masuk dan belum ada informasi lanjutan," kata dia.

Ia bersama 20 rekannya yang berasal dari Bandung, terpaksa harus menunggu ketidakpastian di Bandara Soekarno-Hatta. Akibat pembatalan kemarin, ia mengaku rugi puluhan juta rupiah. "Cost lumayan ya, ada 20 jamaah estimasi. Kebayang cost buat makan dan lain-lain. Ada puluhan juta juga (rugi)," kata Andri.

Jamaah umrah di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo juga menyatakan kecewa batal berangkat ke Tanah Suci. "Keputusan hari ini dan langsung berlaku hari ini juga. Tadi pagi infonya ada yang berangkat tetapi juga akan dikembalikan ke Indonesia," kata Syaifullah Maksum di Bandara Internasional.

Ia mengatakan, mengaku memiliki beban mental, terutama kepada tetangga dan juga keluarga yang dipamiti terkait dengan kepergian mereka untuk menjalani ibadah umrah. "Kalau bisa segera dilakukan diplomasi antara kedua negara Indonesia dengan Arab Saudi, apalagi Indonesia termasuk negara yang berstatus negatif virus Covid-19," katanya.

photo
Calon Jamaah Umroh tertidur saat menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Eva Arafah, pengelola travel Dallas Wisata, mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan informasi mendadak itu. "Tadi sudah boarding, sebagian sudah ada yang masuk bagasi barang-barangnya, tetapi dibatalkan," katanya.

Ia mengatakan, membawa sekitar 190 orang jaksa yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, tetapi gagal berangkat. "Harapan kami semoga bisa kembali seperti sedia kala supaya para jamaah ini tidak kecewa," katanya.

Humas PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengungkapkan, ada 51 jamaah umrah asal Jawa Timur yang sudah terbang dari Surabaya menuju Arab Saudi, tapi dikembalikan ke kota asalnya setelah transit di Singapura. Maskapai terpaksa mengembalikan jamaah tersebut setelah Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan menghentikan sementara kedatangan calon jamaah umrah dari Indonesia, terkait virus korona.

Jamaah umrah tersebut, kata dia, berangkat ke Arab Saudi dari Bandara Juanda dengan menumpangi pesawat reguler Singapura Airlines. "Transit Singapura tidak bisa lanjut menuju Saudi, sehingga kembali ke Surabaya via Malaysia Airlines," kata Yuristo, kemarin.

Menko Polhukam Mahfud MD juga khawatir bakal tak jadi berangkat umrah. Mahfud seharusnya berangkat ke Tanah Suci dua pekan mendatang. "Ya, kita harus taati itu karena itu untuk kebaikan, saya setuju lah itu. Pemerintah kan harus ikuti kebijakan negara lain lah," kata dia.

Jurnalis senior, Ilham Bintang juga jadi salah satu calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Tanah Suci. “Iya betul, mestinya saya dan istri berangkat petang ini pukul 15.45 WIB ke Madinah, dengan pesawat Garuda GA 960,” ujar dia kepada Republika, Kamis (27/2).

Namun, ia menyebut, pembatalan penerbangan, hotel, dan keperluan lainnya di Saudi telah dilakukan. “Pembatalan pesawat dan hotel tidak ada kendala. Pembatalan bukan dari pihak kami, tapi Pemerintah Saudi sendiri,” kata dia.

Dia menambahkan, pembatalan keberangkatan ibadah itu, memang karena keputusan Saudi yang menghentikan akses masuk, tak terkecuali jamaah umrah. Namun, ia mengaku menerima keputusan itu.

Kepada Republika dia menuturkan, rencana pemberangkatan ibadahnya itu, tak menggunakan jasa travel. Sebaliknya, ia mengurus semuanya sendiri karena telah mencoba hal serupa tahun sebelumnya. “Tapi, di Kota Makkah dan Madinah dipandu Mutawwif. Itu direkomendasikan kawan saya sendiri,” kata dia. n abdurrahman rabbani/dadang kurnia/ronggo astungkoro/zainur mahsir ramadhan/antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement