REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan masih ada penerbangan umroh yang dilakukan sebelum penerbangan menuju Arab Saudi ditutup. Saat ini pemerintah Arab Saudi menutup sementara akses jamaah umroh untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
“Masih terbang ada beberapa penerbangan. Saya minta Kementerian Luar Negeri untuk mengkomunikasikan dengan pemerintah di Arab Saudi supaya bisa mendarat dan bisa menjalankan ibadah,” kata Budi usai melakukan peninjauan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (27/2) malam.
Budi memastikan saat ini pemerintah masih menegosiasikan hal tersebut. Selanjutnya, dia mengatakan pemerintah akan merapatkan berkaitan dengan hak jamaah umroh yang terdampak dan kewajiban pihak terkait untuk menanggulanginya.
Selain itu, Budi menambahkan pemerintah akan membahas kompensasi atas kerugian yang terjadi akibat pembatalan penerbangan umroh. “Kita akan merapatkan lagi tentang kompensasi, insentif, dan jalan keluar akan kita rapatkan setelah besok (28/2),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (27/2).
Sebelumnya, Budi mengatakan akibat keputusan pemerintah Arab Saudi, sejak semalam terdapat empat sampai lima penerbangan yang terdampak. Budi memastikan sudah meminta PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) untuk menyampaikan kepada maskapai dapat memberikan keterangan kepada calon jamaah umroh.
Budi mengatakan ada lebih dari 100 penerbangan umroh dalam sepekan. Artinya, terdapat sekitar 13 penerbangan umroh yang akan batal dilakukan dalam sehari.