REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekelompok warga Pancer, Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mengeluhkan adanya pro-kontra di masyarakat, terkait tambang emas Tumpang Pitu. Mereka khawatir, pro-kontra yang berkembang di tengah masyarakat, malah mengganggu pariwisata di Dusun Pancer. Keluhan tersebut disampaikan langsung ke Pemkab Banyuwangi.
"Keadaan ini berpotensi merugikan potensi Pancer sendiri. Wisata Pancer saat ini sedang berkembang yang sangat butuh suasana yang kondusif," kata salah seorang warga Dusun Pancer, Budi Wahyono, Kamis (27/2).
Budi pun meminta Pemkab Banyuwangi menjelaskan ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, aksi penolakan tambang emas Tumpang Pitu, bisa saja ditunggangi kelompok tertentu. Dia pun meminta pemerintah untuk melakukan pengecekkan identitas masyarakat yang menggelar aksi menuntut penghentian tambang tersebut.
"Mohon Bu Gubernur jangan terkecoh, mayoritas warga Pancer tidak setuju dengan demo tersebut. Ayo cek KTP. Berapa sih yang sebenarnya warga Pancer dan berapa yang mengaku-ngaku warga Pancer?" ujarnya.
Budi mengatakan, warga Pancer ada ribuan. Dia pun tidak keberatan untuk segelintir warga Pancer yang masih belum sepakat soal tambang, dan memilih melakukan aksi penolakan. Tapi, dia tidak berharap mereka mengatasnamakan Dusun Pancer, karena menurutnya, sebagian besar masyarakat malah tidak keberatan dengan adanya tambang.
"Cukup sudah pihak-pihak dari luar Pancer memanas-manasi keadaan. Kami tidak tahu motivasinya apa. Kami hanya berharap suasana kembali aman dan damai," kata dia.
Mereka mengkhawatirkan jika dilakukan penutupan tambang emas Tumpang Pitu yang dikelola PT. BSI. Karena menurutnya, adanya tambang emas di sana, telah mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Dimana ada seratusan pekerja di tambang tersebut, yang merupakan warga setempat.
Pihak Pemkab Banyuwangi yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priyambodo menyampaikan kesediaan untuk meneruskan aspirasi tersebut kepada Bupati dan DPRD. Pemkab turut mengapresiasi langkah damai yang menjaga suasana kondusif dari masyarakat Pancer.
"Diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu. Akan kami catat dan kami sampaikan kepada Pak Bupati. Tentunya Pak Bupati tidak sendiri juga bersama DPRD," kata dia.