Kamis 27 Feb 2020 18:22 WIB

Ratusan Hektare Sawah di Cirebon Tanam Ulang Akibat Banjir

Petani bisa mengklaim kerugian jika sawahnya diasuransikan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga membawa padi melintasi persawahan yang terendam banjir di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warga membawa padi melintasi persawahan yang terendam banjir di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan hektare tanaman padi yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Cirebon terpaksa harus tanam ulang (replanting) akibat banjir. Selain itu, banjir juga masih merendam ribuan hektare sawah, baik di Kabupaten Cirebon maupun Indramayu.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, menyebutkan, luas lahan tanaman padi di Kabupaten Cirebon yang terendam banjir selama Januari hingga akhir Februari ini mencapai 3.480 hektare.

Baca Juga

‘’Dari jumlah itu, luas tanaman padi yang harus tanam ulang mencapai sekitar 464 hektare,’’ ujar Ali, Kamis (27/2).

Namun, jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah. Sebab, jumlah itu belum termasuk laporan selama sepekan terakhir.

Ali menyebutkan,  lahan tanaman padi yang terendam banjir itu tersebar di sembilan kecamatan. Yakni, Kecamatan Panguragan, Kapetakan, Gunungjati, Suranenggala, Jamblang, Plered, Mundu, Kaliwedi, dan Gegesik.

Menurut Ali, tanaman padi yang harus melakukan tanam ulang itu dikarenakan sudah terendam banjir selama lebih dari tiga hari. Hal tersebut terutama bagi tanaman padi yang berusia muda.

Ali mengungkapkan, bagi petani yang sudah ikut asuransi pertanian, maka bisa memperoleh klaim ganti rugi atas bencana tersebut. Namun, dia mengakui jumlah petani yang sudah ikut asuransi pertanian masih dibawah 50 persen dari total luas lahan sawah di Kabupaten Cirebon.

Ali menyebutkan, total luas areal pertanian di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 53 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, lahan yang sudah terasuransikan baru sekitar 20 ribu hektare.

‘’Untuk petani yang belum ikut asuransi, kita usulkan agar mendapatkan bantuan pupuk dan benih,’’ tutur Ali.

Sementara itu, selain di Kabupaten Cirebon, ribuan hektare sawah di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu juga terendam banjir. Ancaman tanam ulang dikhawatirkan terjadi jika banjir tak kunjung surut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement