REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- Kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menangguhkan kedatangan jemaah umroh dari negara lain berdampak pada Indonesia. Salah satunya dialami para calon jemaah umroh di Kabupaten Cianjur
Di mana dampaknya pengusaha travel umroh di daerah itu terpaksa menunda keberangkatan jamaah umroh. Seperti diketahui, kebijakan itu diambil pemerintah Arab Saudi untuk mencegah masuknya virus Corona.
''Penutupan sementara jamaah yang masuk ke Arab Saudi berdampak pada keberangkatan jamaah umroh pada Maret mendatang kemungkinan ditunda,'' ujar Owner Travel Umroh PT Gaido Azza Darussalam Indonesia, Ahmad Yani kepada wartawan, Kamis (27/2).
Travelnya kata Ahmad, sudah berkomunikasi dengan 60 jamaah yang akan berangkat di waktu tersebut sehubungan adanya kebijakan dari pemerintahan Arab Saudi. Disampaikan pula jika kebijakan ini berjalan panjang, maka kemungkinan akan ditunda.
Menurut Ahmad, saat ini pihaknya sudah menyediakan koper dan peralatan untuk para calon jamaah umroh Cianjur. Bahkan sudah membooking hotel dan paket makan untuk para jamaah.
Sehingga lanjut Ahmad, bila dengan kebijakan penangguhan itu tidak diimbangi dengan kebijakan lainnya terutama bagi yang travel yang sudah mem-booking. Maka diperkirakan banyak travel akan merugi sampai ratusan juta rupiah.
Ahmad berharap, uang yang sudah dibooking bisa dikembalikan atau dari hotel dan jasa penyedia makan juga menunda tidak dihanguskan begitu saja. Sebab jika tidak dilakukan, maka akan merugikan travel.
Hal senada disampaikan Direktur Travel Umroh PT Krisma, Saleh Ihsan. '' Kami juga membatalkan pemberangkatan sejumlah jamaah yang rencananya berangkat pada 10 Maret 2020,'' cetus dia.
Selain itu kata Ihsan, ada juga jamaah yang akan berangkat di 24 Maret 2020. Akan tetapi jamaah tersebut masih belum akan ditunda keberangkatan karena diharapkan kebijakan yang diambil pemerintah Arab Saudi segera dicabut dalam waktu dekat.
Namun ungkap Ihsan, yang sudah pasti tidak akan berangkat yang tanggal 10 Maret. Di mana nantinya uang dikembalikan karena ada sistem asuransi dan mengingat ini juga bukan kesalahan dari travel.
Ihsan berharap pemerintah Arab Saudi bisa mengeluarkan pengecualian untuk Indonesia, karena belum ada suspect Corona di Indonesia. Hal ini karena Indonesia negara dengan umat Muslim terbanyak, sehingga diharapkan bisa ada pengecualian.