Kamis 27 Feb 2020 17:09 WIB

Suasana AEON Mal JGC Pasca-Diserang Warga

Pascakericuhan, aktivitas di AEON Mal Jakarta Garden City mulai kembali normal.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi AEON Mall di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (27/2), pasca pengerusakan oleh sejumlah warga beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kondisi AEON Mall di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (27/2), pasca pengerusakan oleh sejumlah warga beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang berbeda saat memasuki kompleks Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur. Suasana tampak tenang dan beberapa kendaraan sesekali melintas di sana.

Saat tiba di AEON Mal yang berada di dalam kompleks JGC, para pegawai beraktivitas seperti biasa, sejak insiden penyerangan dan pengerusakan oleh sejumlah warga, Selasa (25/2) lalu. Setiap pintu masuk menuju mal itu dijaga oleh satu hingga dua orang sekuriti.

Salah satu sekuriti bernama Imam mengatakan, penyerangan itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. Saat itu, mal sudah beroperasi dan terdapat beberapa pengunjung. Sebab, kata dia, jam buka mal adalah pukul 10.00 WIB.

Imam mengungkapkan, massa datang, ia sedang berjaga di dalam area mal. Dia bersama rekan-rekannya pun segera mengevakuasi pengunjung dan para pegawai tenant ke customer service.

"Semua pengunjung dan karyawanlangsung dikumpulin di customer service untuk didata," kata Imam saat ditemui di lokasi, Kamis (27/2).

Imam menuturkan, massa memaksa masuk ke area mal dengan cara mendorong gerbang yang ada di pintu masuk seberang area parkir sepeda motor hingga patah. Setelah berhasil merusaknya, massa pun mencoba memasuki mal. Namun, Imam bersama rekan-rekannya segera mengunci pintu masuk sehingga tidak ada massa yang lolos ke dalam mal. Mereka hanya sampai di halaman mal.

Menurut Imam, karena massa kesal tidak dapat masuk ke mal, mereka pun akhirnya bertindak anarkis. Massa merusak beberapa rambu, salah satunya adalah tanda tempat penyeberangan (zebra cross).

Namun, sambung dia, seluruh pengunjung serta para karyawan mal selamat dan tidak mengalami luka. Massa pun segera membubarkan diri setelah aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian.

"Untungnya enggak ada yang terluka," ujar dia.

Sehari setelah kejadian, jelas Imam, AEON Mall kembali beroperasi seperti biasa. Namun, jumlah pengunjung terbilang sepi dibandingkan dengan hari-hari sebelum penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok warga itu. 

"Kalau hari ini, justru agak lebih ramai daripada kemarin. Mungkin karena orang-orang masih pada takut kali ya," tutur Imam.

Sementara itu, seorang pengunjung AEON Mall bernama Rahayu menyebut, ia datang ke tempat itu untuk mencari hadiah ulang tahun bagi teman kantornya yang baru saja melahirkan. Ia pun mengaku, tidak merasa takut untuk berkunjung usai terjadi penyerangan beberapa waktu yang lalu.

"Saya percaya pihak pengelola mal maupun petugas keamanan pasti bisa melakukan penjagaan dengan baik," ucap Rahayu. 

Polisi pun telah menetapkan delapan orang tersangka dalam insiden pengerusakan itu. Masing-masing berinisial AW, SA, HR, AB, IF, DA, AAS, dan FAS. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki terkait adanya dugaan tersangka lainnya.

"Bisa, kemungkinan ada pelaku lain. Ini masih pendalaman," ungkap Arie.

Arie menjelaskan, para tersangka itu mengaku spontan melakukan pengerusakan. Sebab, mereka merasa pengelolaan air yang dilakukan oleh pihak JGC tidak optimal. Sehingga menyebabkan permukiman tempat mereka tinggal menjadi banjir.

"Memang hasil keterangan yang ada, mereka spontanitas (melakukan pengerusakan). Karena banjir, mereka datang diikuti warga lainnya, karena mereka merasa pengelolaan di sana tidak optimal ya," jelas Arie.

Atas perbuatannya, delapan tersangka itu dikenakan Pasal 170, Pasal 160, dan Pasal 406 KUHP. Dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video beredar di media sosial yang menunjukan sekitar ratusan warga mendatangi Kantor Pemasaran AEON MALL Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2). Mereka diduga ingin meminta kejelasan dari pihak pengelola mal yang dituding sebagai penyebab terjadinya banjir di permukiman warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement