Kamis 27 Feb 2020 17:08 WIB

Banjir Jakarta Surut, BNPB Catat Tiga Korban Meninggal

Genangan air di beberapa titik banjir telah surut.

Rep: Amri Amrullah, Rr Laeny Sulistywati/ Red: Andri Saubani
Siswa dan staf Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38 membersihkan halaman sekolah dari lumpur sisa banjir yang merendam kasawan tersebut di Jl Karet H Abdul Jalil, Karet Tengsin, Jakarta, Rabu (26/2).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Siswa dan staf Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38 membersihkan halaman sekolah dari lumpur sisa banjir yang merendam kasawan tersebut di Jl Karet H Abdul Jalil, Karet Tengsin, Jakarta, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan per Kamis (27/2) siang, setidaknya semua banjir dan genangan di Jakarta telah surut. Untuk wilayah Jakarta, BNPB mencatat setidaknya tiga orang meninggal akibat banjir di Jakarta awal pekan lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo menyebut total korban jiwa akibat bencana banjir pekan ini mencapai sembilan orang, di mana tiga diantaranya berasal dari Jakarta. "Korban meninggal di Jakarta bernama Sultan (15 tahun, Asnati (67 tahun) dan Agus Wijayanto (15 tahun)," ujarnya.

Baca Juga

Agus mengungkapkan, kondisi saat ini air genangan di beberapa titik telah surut, dan di titik lainnya debit air sudah menurun. Namun, BNPB juga mencatat untuk di wilayah Jakarta per Kamis (27/2) siang setidaknya ada 70 titik pengungsi di 123 Kelurahan yang tersebar di Jakarta Barat, Timur, Utara dan Selatan.

Agus menyebut lebih dari 19 ribu warga Jabodetabek mengungsi akibat banjir. Data Pusdalops BNPB per Rabu (26/2), pukul 11.00 WIB merilis 19.901 warga atau 5.954 kepala keluarga (KK) mengungsi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Sedangkan pengungsian, dia melanjutkan, mereka tersebar di 89 titik pos pengungsian dan terbanyak di Jakarta Timur sebanyak 53 titik. Pusdalops BNPB mengidentifikasi 11 kabupaten dan kota Jabodetabek terdampak, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Karawang.

"Banjir yang terjadi di wilayah tersebut berdampak pada 74.452 jiwa atau 22.405 KK," ujarnya.

[video] Penampakan RSCM Saat Terendam Banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Senayan mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta fokus pada siaga banjir dan penanganan warga yang masih mengungsi akibat banjir kemarin. Walaupun air sudah dinyatakan surut, Anies menegaskan pihaknya masih bersiaga dengan datangnya kembali hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrim.

"Yang penting pada fase ini fokus siaga. Musim hujan terus berjalan. Alhamdulillah sekarang sudah bisa dikatakan surut," kata Anies kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi X membahas tentang Revitalisasi TIM.

Anies bersama dua gubernur lain, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim, pada Rabu (26/2) dipanggil oleh Komisi V DPR. Ketiganya tidak hadir dalam rapat dengan Komisi V DPR.

Anies beralasan ketidakhadirannya karena sedang fokus memantau situasi banjir di lapangan. Sebab, kata dia, hingga Kamis pun masih ada titik-titik warga yang mengungsi sebagai antisipasi bila hujan lebat kembali turun. Ia menyebut ada beberapa tempat pengungsian yang masih aktif, biasanya ditempati siang hari karena biasanya malam hari ke rumah.

"Saya tadi malam juga inspeksi ke beberapa tempat yang jadi pengungsian, itu juga status per hari ini," terang Anies. Selanjutnya, sambung dia, semua program penanganan kebutuhan pengungsi telah dijalankan, sebagian masih menunggu kondisi di lapangan.

In Picture: Wahana Bermain Waterboom Banjir Jakarta

photo
Sejumlah anak bermain degan melompat untuk berenang ke dalam kali Item di jalan Sunter Kamayoran Jakarta, Selasa (25/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement