Jumat 28 Feb 2020 00:03 WIB

Khofifah: Hormati Penutupan Sementara Akses Umroh

Khofifah yakin kebijakan Arab Saudi untuk tutup akses umroh telah dipertimbangkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ribuan jemaah calon umrah terlantar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (27/2)
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Ribuan jemaah calon umrah terlantar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (27/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat menghormati dan menghargai keputusan Arab Saudi, yang menghentikan sementara akses jamaah umroh dari berbagai negara. Alasan penghentian akses jamaah umroh tersebut adalah lantaran kekhawatiran penyebaran virus corona.

"Kita mesti menghormati seluruh pertimbangan-pertimbangan strategis dan pasti sangat komprehensif," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (27/2).

Khofifah meyakinkan, kebijakan yang diambil Pemerintah Arab Saudi tersebut, pastinya diambil setelah melakukan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah, demi keamanan dan kenyamanan jamaah, khususnya dari segi kesehatan.

"Ini adalah wilayah negara penerima tamu Allah, dengan berbagai pertimbangan secara komprehensif untuk keamanan seluruh jamaah. Maka untuk sementara ditunda," ujar Khofifah.

Menurut Khofifah, memproteksi jamaah dari ancaman virus corona sangat penting. Maka, pemerintah Arab Saudi melakukan pertimbangan-pertimbangan secara komprehensif sebelum akhirnya menutup sementara akses pelaksanaan ibadah umrah.

"Kalau ndak kan ada virus tertentu itu kita diminta suntik gitu. Format-format seperti itu kan sudah menjadi satu keputusan internasional," kata Khofifah.

Seperti diketahui, Arab Saudi akhirnya mengeluarkan kebijakan barunya akan wabah corona. Untuk melindungi negaranya, Kementerian Luar Negeri memberikan pernyataan melarang jemaah umroh masuk Arab Saudi, untuk sementara waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement