REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga bawang bombay impor di dua pasar tradisional di Jakarta menembus Rp 70-90 ribu per kilogram (kg). Tingginya harga bawang bombai ini lantaran tingginya permintaan. Sedangkan pasokan cenderung minim pada musim hujan ini.
Pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Ibu Haji Cabe, Kamis (27/2) mengatakan bahwa harga bawang bombay di tempatnya kini dijual Rp 90 ribu per kg. Padahal sebelumnya pernah menyentuh Rp 20 ribu.
"Bawang bombay sudah susah, saya ngambil pasokannya dari Kramat Jati," katanya.
Pedagang lainnya, Mahmud menjual komoditas itu Rp 70 ribu sejak lima hari lalu.
"Bawang bombay pasokannya sudah sedikit," kata Mahmud, tanpa merinci berapa banyak biasanya ia menyetok komoditas itu.
Ia mengakui, bawang bombay merupakan barang impor. Dia mendapatkannya Pasar Induk Kramat Jati.
"Ini kan barang impor dari luar. Mengapa pasokannya dikit, saya gak tahu," kata Mahmud.
Sementara itu, di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (26/2), harga bawang bombay sudah melonjak sejak dua minggu lalu dari Rp 50 ribu, kini Rp 70 ribu per kg.
"Awalnya sih Rp 50 ribuan, terus Rp 55 ribuan, hingga Rp 70 ribu sekarang," kata salah satu pedagang di pasar itu, Putra.
Selain itu, harga cabai keriting pun sejak seminggu lalu melonjak naik menjadi Rp 65 ribu dari harga sebelumnya Rp 40 ribu per kg.
"Cabai keriting juga naik sejak seminggu lalu jadi Rp 65 ribu yang awalnya Rp 40 ribu," kata Putra.
Pedagang lainnya, Amel menjual komoditas bawang bombay Rp 80 ribu per kg karena tidak ada barang dan diduga terdapat permainan harga oleh distributor besar.
"Tidak ada barang ,bisa jadi. Barang kan sumbernya tidak ada dan mungkin sama bandar-bandar itu kan barang di gudang mungkin dimainkan harganya," kata Amel.