Jumat 28 Feb 2020 01:01 WIB

Rutan Kupang Siapkan Budi Daya Lele untuk Napi

Rutan Kupang siapkan lahan untuk budidaya lele para napi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Rutan Kupang siapkan lahan untuk budidaya lele para napi. Ilustrasi.
Foto: Antara/Aji Styawan
Rutan Kupang siapkan lahan untuk budidaya lele para napi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kupang, Nusa Tenggara Timur menyiapkan usaha budi daya ikan lele sebagai upaya pemberdayaan ekonomi bagi para narapidana (napi). Keterangan itu diungkapkan Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kupang Yohanis Varianto.

"Kami ada lahan yang sedang dipersiapkan untuk budidaya lele yang dikerjakan para napi. Ini sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi bagi mereka," katanya kepada wartawan dalam kegiatan media gathering di Kupang, Kamis (27/2).

Baca Juga

Yohanis Varianto yang baru sebulan menjabat Kepala Rutan Kelas II B Kupang itu mengaku telah mencermati potensi para napi yang dapat diberdayakan untuk menghasilkan usaha yang bernilai jual secara ekonomi. Saat ini para napi dengan jumlah total sebanyak 77 orang telah menjalankan sejumlah usaha berskala kecil.

Usaha yang dijalankan seperti cuci mobil, jasa las, jasa tukang bangunan, serta kerajinan tangan dari kayu maupun kertas. "Kami ada lahan yang cukup luas sehingga kami akan koordinasikan dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan untuk usaha budidaya ikan lele. Kebetulan juga ada teman-teman yang siap membantu untuk pengadaan benih untuk dibudidayakan sehingga tahun ini bisa dimulai," katanya.

Selain untuk pemberdayaan, pengembangan usaha tersebut juga ditargetkan untuk memberikan kontribusi berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurutnya seluruh Rutan di Indonesia ditargetkan mencapai Rp 7 miliar sedangkan untuk Rutan Kelas II B Kupang sebesar Rp 3,5 juta.

Mantan Kepala Seksi Pembinaan Napi dan Anak Didik di Lapas Nusakambangan itu mengatakan pihaknya berupaya secara maksimal agar bisa bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberdayakan para napi. Menurut dia, potensi keterampilan yang dimiliki para warga binaan perlu dilatih dengan dukungan fasilitas yang lebih memadai di BLK.

Ia berharap para napi juga bisa mendapatkan sertifikat. Hal ini penting sebagai upaya membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran maupun kriminalitas di masyarakat.

"Sertifikat ini tentu bermanfaat bagi masa depan mereka ketika keluar dari Rutan karena sudah dibekali dengan keahlian yang diakui. Dengan demikian bisa diterima di dunia kerja maupun bisa membangun usaha sendiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement