Kamis 27 Feb 2020 10:46 WIB

KUII Ingin Teguhkan Ideologi Pancasila

Sekarang Pancasila terkesan ditarik-tarik menuju arah liberal dan sekuler.

Rep: Fuji E Permana / Red: Agus Yulianto
Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID,  PANGKAL PINANG -- Ketua Organizing Committee (OC) Kongres Umat Islam Indonesia (KUII), KH Zaitun Rasmin mengatakan, ruh dari KUII ini ingin meneguhkan ideologi Pancasila. Sebab, sekarang Pancasila terkesan ditarik-tarik menuju arah liberal dan sekuler.

"Sehingga, undang-undang kita mau dijadikan liberal, ekonomi liberal, dan sistem lainnya bertentangan dengan Pancasila," kata Ustaz Zaitun kepada Republika usai pembukaan KUII ke-VII, Rabu (26/2) malam.  

Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini menyebutkan, Pancasila adalah warisan luhur para pendiri bangsa. Tapi, tidak mau bernostalgia bagaimana pengamalan Pancasila, dan bagaimana keadilan ekonomi terwujud, ini yang masih jauh panggang dari api.

Ia menjelaskan, mengenai masalah yang akan dibahas pada KUII ini sesuai dengan kebutuhan keumatan. Selain hal-hal mendasar KUII juga membahas hal yang aktual. "Misalnya hukum, Omnibus Law kita bahas, hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas ini kita bahas, jangan sampai ada diskriminasi hukum," ujarnya.

Dia menyampaikan, hasil KUII ke-VII ini juga untuk melengkapi rekomendasi kongres-kongres umat Islam sebelumnya. Panitia KUII ke-VII ingin meneguhkan bahwa KUII ini sangat penting untuk musyawarah. 

"Jadi, kekurangan-kekurangan sebelumnya kita perbaiki di sini termasuk setelah kongres nanti ada (pembentukan) badan pelaksana," jelasnya.

Sebelumnya, Ustaz Zaitun menyampaikan pidato pada pembukan KUII. Dia mengatakan, ada keinginan luhur dan usaha tiada henti dari umat Islam Indonesia untuk mewujudkan NKRI yang maju, adil dan beradab. Maka KUII ke-VII diselenggarakan.

"Walaupun di tengah-tengah rasa pesimisme oleh sebagian kalangan setelah enam kongres serupa dilewati, tapi umat Islam selalu terinspirasi bahwa musyawarah adalah perintah Ilahi," kata Ustaz Zaitun saat memberikan pidato pada pembukaan KUII, Rabu (26/2) malam.

Dia menyampaikan, musyawarah adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kepemimpinan kolektif yang sangat diperlukan dan sangat sesuai dengan peradaban manusia yang terus berkebang. Dia menegaskan, tidak berjalannya hasil musyawarah adalah musibah, tetapi bila sudah tidak mau bermusyawarah terjadi musibah yang lebih besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement