Rabu 26 Feb 2020 23:34 WIB

Haedar Minta Masyarakat Cintai Museum Seperti Mall

Museum Rasullah yang diinisiasi DMI nantinya juga akan dilengkapi dengan teknologi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (tengah), Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi (ketiga kanan), Sekjen Liga Dunia Islam Muhammad bin Abdul Karim Al Issa (keempat kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Ketiga kiri), Ketua Panitia Pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW syafruddin (kedua kiri), saat groundbreaking pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Ancol, Jakarta, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (tengah), Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi (ketiga kanan), Sekjen Liga Dunia Islam Muhammad bin Abdul Karim Al Issa (keempat kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Ketiga kiri), Ketua Panitia Pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW syafruddin (kedua kiri), saat groundbreaking pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Ancol, Jakarta, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta kepada masayarakat untuk mencintai museum seperti halnya mencintai mall. Hal ini disampaikan Haedar saat menghadiri peletakan batu pertama Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad Saw dan Peradaban Islam di Ancol. 

"Masyarakat, ditumbuhkan minat untuk cinta museum sebagaimana juga cinta mall," ujar Haedar di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

Menurut Haedar, minat masyarakat perlu ditingkatkan karena selama ini museum di Indonesia seperti kuburan.  Namun, dia yakin dengan adanya Museum Rasulullah tersebut akan mendorong masyarakat untuk mencintai museum. 

"Pesan saya, bagaimana menumbuhkan cinta museum dan mengubah pola pikir museum yang selama ini museum itukan tempat mati, jika orang tidak punya kegairahan," ucap Haedar. 

Selain meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap museum, menurut dia, museum sediri juga harus berusaha tampil lebih modern. Karena itu, Museum Rasullah yang diinisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu nantinya juga akan dilengkapi dengan teknologi. 

"Museum sendiri harus tampil modern sehingga jadi daya tarik, lebih-lebih kalangan millineal," kata Haedar. 

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad Saw dan Peradaban Islam di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (26/2). Dalam sambutannya, JK ingin menjadikan Museum Rasulullah sebagai museum yang dinamis, museum yang tidak hanya melihat masa lalu tapi juga bisa melihat masa depan. 

"Jadi museum ini bisa menjadi tonggak bagi reproduksi bukan hanya sejarah Islam tetapi juga bagaimana kita membangun peradaban Islam ke depan, sebagaimana tadi disampaikan oleh Pak JK dan Sekjen Rabithah," jels Haedar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement