Rabu 26 Feb 2020 20:54 WIB

DIY Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Potensi terjadinya cuaca ekstrem dimulai 25 hingga 28 Februari 2020.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Cuaca buruk.     (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Cuaca buruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- BMKG Stasiun Klimatologi Sleman memprakirakan terjadinya cuaca ekstrim di sekitar DIY. Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas mengatakan, potensi terjadinya cuaca ekstrem dimulai 25 hingga 28 Februari 2020.

Ia mengatakan, potensi hujan sedang-lebat masih cukup tinggi di DIY dipicu menguatnya angin baratan yang banyak mengandung uap air. Lalu, pola tekanan rendah selatan Pulau Jawa dan utara Australia yang cukup aktif.

Baca Juga

"Serta, munculnya bada tropis Ferdinand di Samudera Hindia, selatan NTB, sehingga menyebabkan pola pertemuan massa udara yang memanjang di jawa, khususnya di DIY," kata Reni, Selasa (25/2).

Reni memperkirakan, kondisi itu dapat menyebabkan udara hangat lembab dan labil. Sehingga, berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di DIY.

Untuk Kabupaten Sleman diperkirakan terjadi di 16 kecamatan. Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah dan Kecamatan Prambanan.

Kabupaten Kulonprogo diperkirakan terjadi di Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates dan Kecamatan Temon. Sedangkan, di Kota Yogyakarta dapat terjadi di semua titik.

Kemudian, untuk Kabupaten Bantul diperkirakan terjadi di Kecamatan Sedayu, Kasihan, Swon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden dan Kecamatan Kretek.

Terakhir, untuk Kabupaten Gunungkidul diperkirakan terjadi di Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari dan Kecamatan Ponjong. "Diperkirakan Februari merupakan puncak musim hujan di DIY, sehingga cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai Maret 2020," ujar Reni.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Yaitu, hujan lebat disertai petir dan angin kencang dengan durasi panjang. Semua ini bisa berdampak terjadinya longsor, banjir dan banjir bandang di DIY. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement