Rabu 26 Feb 2020 16:36 WIB

Penyebab Kematian Suspect Corona RSUP Kariadi Masih Dicari

Pemicu pneumonia akut yang dialami oleh pasien yang bersangkutan masih terus didalami

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020).
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah virus novel Coronavirus (nCoV) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang memastikan salah satu pasien yang meninggal dunia sempat mendapatkan penanganan medis di ruang isolasi negatif Covid-19. Kendati bagitu, pemicu pneumonia akut yang dialami oleh pasien yang bersangkutan masih terus didalami oleh tim medis rumah sakit ini.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP dr Kariadi Semarang dr Nurdopo Baskoro mengatakan RSUP dr Kariadi memang telah merawat seorang pasien yang dicurigai telah terinfeksi Covid-19. Pasien yang bersangkutan sebelumnya dirujuk ke RSUP dr Kariadi pada 19 Februari 2020 dan sempat mendapatkan penanganan medis di ruang isolasi selama beberapa hari.

“Karena pertimbangan gejala klinis yang mirip dengan kasus infeksi Covid-19, termasuk pasien yang bersangkutan, sebelumnya juga mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri,” ujarnya, Rabu (26/2).

Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, lanjut baskoro, tim medis RSUP dr Kariadi juga mengirimkan beberapa specimen dari pasien untuk dianalisis di laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan RI. Namun, pada Ahad (23/2), pasien yang bersangkutan tidak tertolong jiwanya dan meninggal dunia hingga proses penyerahan kepada pihak keluarga dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kendati begitu, hasil analisis laboratorium atas spesimen dari pasien yang diterima RSUP dr Kariadi dari Litbangkes Kementerian Kesehatan negatif Covid-19.

“Artinya, penyebabnya bukan virus corona,” kata Baskoro.

Ia juga mengamini, jika gejala klinis pasien yang dimaksud memang mirip dengan gejala-gejala yang muncul akibat terpapar Covid-19, seperti halnya demam, sesak napas, dan pneumonia (radang paru-paru) akut. Hanya, kasus radang paru-paru yang selama ini ditemukan banyak penyebabnya, bisa karena virus, bakteri, atau bisa juga memang tuberkolosis (TBC) yang semua gejalanya hampir sama.

“Karena radang paru-paru, ya mesti ada gejalan susah bernapas (sesak napas), ada infeksi, maka ada panas (demam) dan juga disertai dengan batuk,” katanya.

Meski begitu, lanjut Baskoro, tim medis RSUP dr Kariadi juga belum bisa memastikan pemicu pneumonia yang mengakibatkan meninggalnya pasien yang sempat dicurigai (suspek) Covid-19 tersebut. Karena sampai hari ini masih ada proses pemeriksaan yang hasilnya belum diterima oleh tim medis RSUP dr Kariadi.

“Namun, yang penting digarisbawahi, Litbangkes sudah mengirimkan hasilnya dan sejauh ini bukan kasus corona. Lalu apa, itu yang masih dicari,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement